Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia untuk Mengurangi Kesukaan pada Garam

Kompas.com, 13 November 2017, 21:27 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Apakah Anda termasuk penggila keripik atau kentang goreng dan kesulitan berhenti memakannya?

Bila ya, ada resep khusus untuk menjinakkan keinginan ngemil makanan asin tersebut. Studi terbaru dari China yang diterbitkan dalam The Journal Hypertension, mengatakan bahwa mengkonsumsi makanan pedas dapat membantu mengurangi keinginan untuk menyantap makanan yang asin.

Dlam studi itu peneliti melakukan tes terhadap 606 orang dewasa dengan menggunakan larutan yang mengandung garam atau capsaicin - komponen yang memberi rasa pedas pada cabai- untuk menentukan sensitivitas dan preferensi peserta penelitian terhadap rasa tersebut.

Lalu, para periset meminta peserta melengkapi kuesioner makanan untuk mengetahui seberapa sering mereka makan makanan asin atau pedas. Penelitian tersebut juga mengambil sampel urin dan tes tekanan darah para peserta.

Hasilnya, para peneliti menyimpulkan bahwa orang yang banyak makan makanan pedas mengkonsumsi lebih sedikit garam, yakni 2,5 gram lebih sedikit per hari. Mereka juga memiliki tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan yang sedikit makan makanan pedas.

Hal ini mungkin disebabkan karena sensasi pedas menipu otak sehingga makan lebih sedikit garam.

Direktur Pusat Hipertensi dan Penyakit Metabolik di Rumah Sakit Daping di Chongqing, China, mengatakan bahwa menikmati makanan pedas dapat meningkatkan sensitivitas rasa asin di otak.

Ketika para periset menggunakan pemindaian pencitraan otak untuk memeriksa dua wilayah pada otak peserta penelitian, mereka mendapati peningkatan aktivitas karena makanan pedas di bagian otak yang menerima rasa asin.

"Makanan pedas meningkatkan aktivitas di daerah yang dirangsang oleh garam," kata Dr. Zhu.

Dr Zhu dan timnya berpendapat bahwa aktivitas yang meningkat ini bisa membuat seseorang lebih peka terhadap rasa garam, sehingga bisa menikmati makanan yang kurang asin sama enaknya.

Meski demikian, harus diketahui bahwa garam sangat penting bagi kesehatan, karena tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri dan membutuhkannya agar berfungsi dengan baik.

Namun kelebihan garam dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Faktanya sebagian besar orang  mengkonsumsi garam jauh lebih banyak daripada yang disarankan oleh American Heart Association (AHA) yang merekomendasikan 2.400 miligram garam per hari.

Ilustrasi makanan pedasFoxys_forest_manufacture Ilustrasi makanan pedas
Kita mendapatkan garam dari berbagai makanan yang kita santap. Jumlah itu sebenarnya sudah cukup bagi tubuh.

Biasanya yang membuat seseorang kelebihan garan adalah karena kesukaan terhadap makanan tertentu, seperti keripik.

Hal ini tentu bisa menjadi masalah karena selain mengandung garam dalam jumlah banyak, kudapan juga cenderung mengandung lebih banyak gula dan kalori. Tentunya ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kenaikan berat badan atau diabetes.

AHA menyarankan jika Anda menderita tekanan darah tinggi atau memiliki masalah dengan jantung, maka Anda harus membatasi asupan garam Anda 1.500 mg per hari, hal yang kadang sulit dilakukan.

Karenanya Dr. Zu mengatakan bahwa menambahkan lebih banyak rasa pedas ke dalam makanan Anda adalah strategi hebat jika Anda mencoba mengurangi garam.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau