Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2017, 07:30 WIB

KOMPAS.com - Waktu tidur yang diatur secara rutin adalah hal yang paling penting bagi kesehatan. Konsep tersebut tentu sudah menjadi pemahaman banyak orang.

National Sleep Foundation, Amerika Serikat, juga merekomendasikan lama tidur sekitar 7-9 jam untuk orang berusia antara 18-64 tahun.

Sebaliknya, waktu tidur yang tidak menentu bagi mereka yang bekerja sampai larut malam, atau yang melakukan shift malam diyakini amat mempengaruhi kondisi kesehatan.

Namun, sebuah penelitian juga menemukan fakta bawa pola tidur pada pria, amat berpengaruh pada kualitas sperma.

Baca juga : Sperma Berkualitas Tak Dihasilkan Tiap Hari

Seperti diberitakan laman NDTV, para ahli dari Fakultas Kedokteran, Universitas Harbin di China mempelajari hampir 1.000 peserta pria.

Dari penelitian itu, muncul kesimpulan bahwa mereka yang tidur antara jam 8-10 malam mendapatkan sperma terbaik.

Hal ini mengindikasikan dengan tidur awal, sperma menjadi baik, dan berpotensi lebih besar membuahi sel telur.

Kondisi berbeda dialami peserta lain yang menjalani pola tidur larut malam.

Para peserta dalam penelitian ini diminta untuk menyetel alarm tidur dalam tiga kategori, enam jam atau kurang, lalu 7-8 jam, dan sembilan jam atau lebih.

Selanjutnya, para ilmuwan mengambil sampel air mani secara teratur, untuk memeriksa jumlah sperma, bentuk, dan motilitasnya.

Baca juga : Buruknya Kualitas Sperma Pecandu Rokok

Penelitian yang dipublikasikan di dalam jurnal Medical Science Monitor melaporkan, tidur selama enam jam atau kurang membuat sperma menjadi lebih buruk.

Kondisi yang sama dialami oleh mereka yang tidur selama lebih dari sembilan jam.

Waktu tidur yang terlambat, atau pun kualitas istirahat yang tidak memadai berbahaya, karena meningkatkan kadar antibodi anti-sperma.

Antibodi anti-sperma adalah sejenis protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh yang berdampak menghancurkan sperma sehat.

Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan sebelumnya telah mengungkapkan, pria yang tidur enam jam semalam menghasilkan jumlah sperma 25 persen lebih rendah daripada yang tidur selama delapan jam penuh.

Baca juga : Fakultas Kedokteran UI Bantah Cari Donor Sperma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com