Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2017, 19:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gaya hidup yang sehat memang berpengaruh pada kualitas sperma yang dihasilkan pria. Namun, bahkan sperma yang kualitasnya bagus pun tidak bisa bertahan lama. Hal ini berpengaruh pada kemampuannya membuahi sel telur.

Spesialis Andrologi, dr Setiawan Nugraha Sp.And mengatakan ada batas waktu tertentu sperma baik bisa bertahan.

"Menurut WHO tahun 2010 sperma terbaik tersimpan dua sampai tujuh hari," kata Setiawan dalam peluncuran suplemen pria Sutra Perkasa di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2017).

Oleh karena itu,  pasangan yang sedang program kehamilan, justru tidak disarankan berhubungan seks setiap hari. Sebab, kualitas sperma dianggap masih buruk dan memengaruhi proses pembuahan.

"Orang yang mau punya anak dianjurkan berhubungan seks tiap dua hari sekali. Karena sperma tersimpan dua sampai tujuh hari. Kemudian sperma pria hanya bisa hidup dua hari pada tubuh perempuan," katanya.

Oleh karena itu, dengan dua kali sehari berhubungan seks maka akan ada sperma yang tersimpan dan bisa diganti dengan sperma berkualitas pada waktu hubungan selanjutnya. Frekuensi seks dua hari sekali ini juga terkait masa ovulasi perempuan.

"Perempuan ovulasi sebulan satu kali dan bertahan satu hari. Kapannya, enggak ngerti. Makanya daripada gitu, stok aja terus. Nah, tapi kalau (berhubungan seks) setiap hari (kualitas sperma) jelek," katanya.

Lantas, apakah kualitas sperma bisa dilhat secara kasat mata? Setiawan mengatakan untuk melihat itu harus diperiksa lewat laboratorium. Menurutnya, baik atau buruknya kualitas sperma tidak dapat dilihat dari warnanya.

"Pria yang benar kalau keluarkan sperma pertama harus kental. Butuh waktu kira-kira di bawah 60 menit harus jadi air cair. Tapi, kalau lebih dari satu jam enggak cair, bermasalah" katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com