Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Tak Ada Batas Waktu untuk Bermain dengan Anak

Kompas.com, 22 November 2017, 20:22 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permainan merupakan salah satu stimulasi bagi tumbuh dan kembang anak. Keikutsertaan orangtua dalam permainan anak bisa mempercepat stimulasi tersebut.

Terkait dengan sisi pertumbuhan dan perkembangan anak, orangtua harus bermain setiap saat dengan anak. Sebab, proses tumbuh kembang selalu berjalan tanpa ada batas waktu.

Hal itu dikatakan Dr Markus M Danusantoso, Early Learning Centre (ELC) Child Development Specialist.

"Pagi, siang, malam, proses tumbuh kembang tetap berjalan. Kenapa? Karena proses tumbuh kembangan adalah proses interaksi antara anak dan lingkungan, anak dengan orang-orang sekitar."

Baca juga : Stimulasi Anak dengan Aktivitas Seni, Apa Pentingnya?

"Jadi enggak ada waktunya harus berapa kali sehari, itu enggak ada," kata Markus.

Markus mengungkapkan hal ini saat peluncuran 50 permainan edukatif untuk tumbuh kembang anak dari ELC, di ELC Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Lantas, bagaimana menyisipkan permainan sebagai stimulasi tumbuh dan kembang anak?

Markus mengatakan, permainan sebagai sesuatu yang menyenangkan, bisa disisipkan di dalam aktivitas harian.

Mulai dari mandi, tidur, minum susu, hingga makan.

"Misalnya mau tidur, ada mainan lampu berpendar, di situ ada hewan-hewan, ada bintang, dan bulan."

"Jadi suasana tidur juga ajak anak bicara. Selain itu juga ada lagu-lagu sebelum tidur. Itu juga bisa bagian dari stimulasi," kata dia.

Saat makan, maka orantua bisa menggunakan alat-alat makan yang berwarna-warni dan memiliki bentuk yang bagus.

Pemilihan tersebut untuk mendorong anak  belajar memegang alat makan sendiri.

Termasuk saat mengganti popok, juga merupakan bagian stimulasi.

Saat menggantikan popok, ajak anak berinteraksi. "Saat gantikan popok bisa bilang, popok kamu basah, mami mau ganti. Ini lepas dulu, mami mau pasangkan (popok) kamu, masukin kaki kanan dulu," katanya.

Interaksi itu berguna untuk pengetahuan anak. Salah satunya untuk melatih mereka untuk mengenakan pakaian sendiri.

"Bila dilakukan terus-menerus, maka anak akan cepat menangkap," ungkap Markus.

"Karena sekarang kan banyak anak mau pakai celana loncat-loncat, dua-dua kakinya mau dimasukin. (Itu) karena pada waktu kecil orangtua-nya enggak ngomongin urutannya," ujar Markus.

Baca juga : Stimulasi untuk Cegah Anak Terlambat Bicara

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau