Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Anak Punya IQ Tinggi dan Tidur Lelap? Beri Dia Makan Ikan

Kompas.com, 5 Januari 2018, 13:42 WIB

KOMPAS.com - Para peneliti di Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, melakukan riset terkait intelligence quotient (IQ), kebiasaan makan ikan, dan pola tidur terhadap lebih dari 500 anak di China, berusia antara 9-11 tahun.

IQ adalah skor dari yang dihasilkan dari beberapa tes standar yang dirancang untuk menilai kecerdasan manusia.

Dalam penelitian ini ditemukan fakta, anak-anak yang setiap minggu memakan ikan memiliki capaian IQ lima poin lebih tinggi, ketimbang mereka yang tidak pernah atau jarang makan ikan.

Sementara, anak-anak yang kadang-kadang mengonsumsi ikan pun memiliki IQ rata-rata tiga poin lebih tinggi dibanding anak-anak yang tidak atau jarang memakan ikan.

Baca juga: Mari Kenali 9 Khasiat Hebat dari Daging Ikan Salmon

Tim peneliti ini terdiri dari Jianghong Liu, Jennifer Pinto-Martin, Alexandra Hanlon, dan Adrian Raine.

Raine, yang adalah seorang profesor untuk Penn Integrates Knowledge. Sementara, Liu, Pinto-Martin, dan Hanlon tergabung bersama di Penn School of Nursing.

Raine menyebut hasil riset ini sebagai "double hit" dari sisi keuntungan.

Diungkapkan, temuan tersebut didasarkan pada penelitian yang ada sebelumnya tentang efek positif dari asam lemak Omega-3.

Omega 3, yang ditemukan pada ikan, telah dikaitkan masing-masing dengan kecerdasan dan pola tidur, namun mereka belum pernah ada yang mengaitkan keduanya.

Demikian pernyataan tertulis dari pihak Universitas Pennsylvania yang dilansir laman USA Today. 

Baca juga: 8 Cara Mengusir Tulang Ikan yang Tersangkut di Tenggorokan

Hasil riset yang diterbitkan pada 21 Desember 2017 lalu di Nature Journal Scientific Reports, juga menanyai orangtua para responden, mengenai kualitas tidur anak-anak mereka.

Pertanyaan itu pun termasuk tentang seberapa sering anak-anak itu terbangun di tengah malam, dan mengalami kantuk di siang hari.

Dari wawancara itu ditemukan informasi bahwa peningkatan konsumsi ikan dapat dikaitkan dengan berkurangnya gangguan tidur.

Pinto-Martin mengatakan, orangtua bisa memberi ikan kepada anak sejak berumur 10 bulan dan harus dimulai sejak sekitar usia 2 tahun.

Jika dikonsumsi oleh bayi, kata Martin, pastikan ikan itu dicincang halus dan tidak memiliki tulang belulang.

"Memperkenalkan rasa ikan lebih awal membuat bayi akan merasa lebih nyaman ke depan," kata Martin.

"Ini benar-benar harus menjadi upaya terpadu, terutama dalam budaya di mana ikan tidak biasa disajikan atau karena alasan berbau tak sedap."

Otoritas Pengawas Obat dan Makanan di AS pun telah menyarankan wanita hamil dan anak-anak memakan ikan di setiap kesempatan, setidaknya 1-3 porsi setiap minggu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau