Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 23 Februari 2018, 07:34 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, perut buncit dirasa mengganggu penampilan dan membuat tidak percaya diri. Banyak usaha kemudian dilakukan untuk mengubah perut buncit menjadi rata.

Namun, sering kali usaha-usaha untuk membuat perut rata tidak berhasil. Mengapa demikian? Ada beberapa sebab mengapa kita kesulitan memiliki perut rata yang didambakan. Apa sajakah?

1. Makan terlalu banyak sebelum olahraga

Makan terlalu banyak sebelum olahraga dapat mengurangi peluang untuk mengecilkan perut. Camilan ideal sebelum olahraga harus mencakup sedikit lemak, karbohidrat kompleks, atau protein yang sehat.

Pastikan juga tidak makan terlalu lama sebelum mulai olahraga, tapi motivasi diri untuk makan makanan sehat sepanjang hari untuk mendapatkan energi yang optimal.

Baca juga : Mana Lebih Baik: Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

2. Salah memilih olahraga

Untuk mengubah perut buncit menjadi perut rata, kita perlu melakukan pola makan sehat dan olahraga yang rutin. Fokuskan melatih semua area tubuh di mana ada penumpukan lemak, bukan hanya konsentrasi pada perut.

Jika kita hanya fokus pada perut atau kurang memberikan variasi pada latihan atau tidak rajin berlatih, tentu hasil yang diharapkan pun akan sulit tercapai.

Baca juga : Olahraga Apa yang Paling Efektif Bikin Perut Rata?

3. Konsumsi makanan olahan terlalu banyak

Makanan olahan dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh. Oleh karena itu, cobalah untuk konsumsi makanan kaya antioksidan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang dapat mencegah munculnya lemak perut.

Selain itu, pilih makanan yang cukup protein tanpa lemak seperti ayam segar, daging sapi segar tanpa lemak, ikan, dan susu rendah lemak. Perhatikan juga asupan gula dan alkohol, karena makanan ini cenderung menyebabkan timbunan lemak di perut.

Baca juga : Diet Selalu Gagal? Salahkan 4 Bahan Makanan Ini

4. Stres

Stres memicu tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat membuat tubuh menyimpan lemak di bagian tengah tubuh. Pengaruh stres memang besar terhadap kenaikan berat badan sehingga menyebabkan penumpukan lemak di perut.

Selain itu, untuk sebagian orang, saat mengalami stres nafsu makan akan meningkat, terutama makan makanan yang manis. Akhirnya kita pun akan makan lebih banyak hingga semakin sulit untuk mendapatkan perut rata.

Baca juga : Ingin Kebal Stres? Adopsi 10 Kebiasaan Ini

5. Kurang tidur

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau