Gaya Hidup Sehat Ibu Berefek Langsung bagi Anak

KOMPAS.com - Bagi sejumlah ibu, melihat tubuha anak mereka yang gemuk merupakan kebanggaan tersendiri. Anak-anak itu terlihat lucu dan menggemaskan dengan tubuh gempalnya.

Sayangnya, hal tersebut tak baik untuk tumbuh kembang anak, terutama ketika mereka dewasa nanti. Anak gemuk berisiko mengalami obesitas ketika dewasa kelak.

Obesitas meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes mellitus (kencing manis), penyakit sendi, dan juga kanker.

Jika terjadi pada anak, obesitas juga bisa menyebabkan masalah lain yang merugikan kualitas hidup anak. 

Misalnyanya gangguan tidur, dan gangguan pertumbuhan anggota gerak kaki.

Dalam kehidupan sosial, obesitas membuat orang menjadi merasa kurang percaya diri.

Baca juga: Anak Gemuk Berisiko Mengalami Obesitas Saat Dewasa

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Dilansir laman New York Post, para ibu yang mencontohkan gaya hidup sehat, kecil kemungkinannya untuk memiliki anak obesitas.

Gaya hidup sehat tersebut berupa konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, menjaga berat badan, menghidari alkohol dan merokok.

Bahkan, kemungkinan tersebut mencapai 75 persen.

Pernyataan tersebut bukanlah bualan belaka dan telah dibuktikan lewat riset yang dipublikasikan dalam The British Medical Journal.

Bahkan, angka tersebut meningkat hingga 82 persen ketika para ibu mendorong anak-anaknya melakukan hal yang sama.

Ini adalah riset pertama yang membuktikan kebiasaan sehat seorang ibu memiliki dampak langsung dan terukur terhadap berat badan anak.

"Menerapkan gaya hidup sehat menjadi hal penting bagi para ibu untuk menurunkan risiko obesitas pada anak-anak mereka,” kata Qi Sun, selaku pemimpin riset.

Baca juga: Lebih dari Seperempat Orang di Dunia Mengalami Obesitas Tahun 2045

Hanya menerapkan gaya hidup sehat berupa mempraktikkan pola makan yang baik telah mampu mengurangi risiko obsitas pada anak, meski tanpa diimbangi dengan olahraga teratur.

Menjaga berat badan yang sehat saja telah mampu menurunkan risiko obesitas anak hingga 56 persen.