KOMPAS.com - Memakai pakaian bertumpuk (layering) seringkali dilakukan pada momentum tertentu, seperti musim dingin, atau untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Tak hanya memiliki fungsi lebih, teknik berbusana layering juga bisa menunjang penampilan jika dilakukan secara tepat.
Bagi yang belun memahami, layering adalah teknik menumpuk pakaian satu dengan pakaian lain, sehingga membentuk suatu urutan tertentu.
Namun, bergaya busana layering tak bisa sembarangan.
Baca juga: Cerita AHY, Selalu Berupaya Berbusana Kompak dengan Keluarga
Ingatlah untuk menumpuk baju paling tipis dengan yang lebih tebal, dan dari paling ringan ke paling berat.
Sehingga, kamu dapat memastikan bahan paling ringan dan nyaman adalah yang terdekat dengan kulit. Sementara, yang berdaya tahan paling kuat melindungi kita di bagian terluar.
Sebelum mempraktikannya, penting untuk melihat setiap busana dan bahannya.
Hal ini untuk memastikan kamu melakukan layering sesuai dengan aturan yang ada, yaitu dari ringan ke berat.
Selain dari berat, efek visual juga perlu diperhatikan.
Pertama, pahamilah bahwa setiap pakaian dibuat dari tipe bahan yang sama, yaitu katun, wol atau perpaduan keduanya.
Lalu, pahami pula perbedaan ketebalan, tekstur, serta berat pakaian tersebut.
Baca juga: Yuk, Mengenal 5 Jenis Bahan Pakaian dan Cara Merawatnya
Dua buah pakaian bisa saja sama-sama terbuat dari katun, namun tampilan dan rasanya bisa saja berbeda.
Gabungkan dua jenis pakaian dengan teknologi terbaru, seperti moisture wicking shirt dan jaket tahan air.
Perpaduan aksen yang berbeda akan memberikan perbedaan yang jelas antara pakaian bagian dalam, luar, dan batas antar-lapisan.