Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandi Menggunakan "Loofah" Bisa Bikin Kulit Iritasi

Kompas.com - 20/06/2019, 11:44 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Karena ingin memastikan semua debu dan keringat hilang dari kulit, banyak orang yang memilih mandi menggunakan penggosok tubuh dari serat tanaman atau loofah.

Penggunaan loofah untuk menggosok tubuh sebenarnya tidak direkomendasikan, apalagi untuk area kulit wajah.

"Menggosok kulit dengan loofah atau waslap terlalu mengiritasi dan merusak kulit," kata Benjamin Garden, dokter kulit dari Chicago.

Untuk area wajah, membersihkan sambil dengan memijat lembut dengan jari sebenarnya sudah cukup.

Membersihkan kulit secara berlebihan akan mengikis lipid alami yang merupakan pelindung kulit alami.

Ahli dermatologi Joel Schelessinger juga mengatakan bahaya bakteri dari loofah atau pun sabut.

Menurutnya, loofah seringkali dipakai untuk membersihkan area tubuh yang tidak bersih, sehingga bakteri berkembang biak di celah-celahnya.

"Organisme berkoloni di ruang-ruang ini, terutama di lingkungan yang hangat dan lembab," tambah O'Neill.

Hal ini bisa mengakibatkan infeksi serius, terutama pada pasien dengan sistem kekebalan yang lemah karena penyakit atau pengobatan.

Baca juga: Cara Mandi yang Memastikan Semua Bagian Tubuh Bersih

Penelitian yang dilakukan sejak 1994 juga menunjukkan loofah dapat menularkan spesies bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.

Loofah memang bisa digunakan dalam kondisi tertentu, misalnya pada pasien dengan kondisi kulit yang mengarah pada penumpukan sel kulit mati, seperti psoriasis.

Walau begitu hindari penggosokan berlebihan, batasi penggunaan untuk sekali atau dua kali seminggu.

Selain itu, simpan n loofah di posisi tinggi sebelum membiarkannya benar-benar kering.

"Rendam loofah dalam cuka atau pemutih yang diencerkan untuk meminimalisir pertumbuhan mikroorganisme juga," kata O'Neil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com