KOMPAS.com - Mainan menjadi salah satu hiburan bagi anak. Ketika sedang menyenangi mainan tertentu, tak jarang anak menghabiskan waktu begitu lama bersama mainan kesayangannya itu.
Di sekitar kita ada banyak jenis mainan. Mulai dari bentuk, jenis, bahan, hingga kualitasnya.
Ternyata, memberi mainan kepada anak tidak bisa sembarangan. Sebab, memilih mainan yang tidak tepat bisa membahayakan si anak juga.
"Bagaimana pun anak akan berinteraksi dengan mainan itu setiap hari, dan cara bermainnya kadang di luar kontrol orang tua."
Baca juga: Dianggap Mengandung Bahan Kimia, Mainan Anak Squishy Dilarang di Denmark
"Jadi kalau bisa tidak sembarangan memberikan mainan kepada anak."
Begitu kata Marketing Manager ELC Indonesia Abi Shihab dalam talkshow Play and Grow with ELC Musical Toys di Pacific Place, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Nah, apa saja yang harus menjadi pertimbangan orangtua dalam membeli mainan?
Ada berbagai macam jenis bahan yang dipergunakan dalam membuat mainan. Ketika akan membeli mainan, pastikan orangtua mengetahui bahan yang digunakan.
Di ELC, ada dua jenis bahan mainan, yaitu plastik dan kayu (wooden).
Namun secara umum, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah apakah bau mainan menyengat?
Apakah cat mainan mudah mengelupas, dan ada partikel kecil yang membahayakan anak?
Abi mencontohkan mainan gitar, secara bentuk memang sederhana.
Namun, jika ada bagian yang terlepas bagian tersebut bisa saja dimasukkan ke mulut oleh anak. Apalagi jika usia anak masih sangat kecil.
"Lalu perhatikan bahannya sekuat apa karena anak kecil kecenderungannya membanting," tutur dia.
Baca juga: Pengeluaran untuk Liburan Keluarga Lebih Bermanfaat Ketimbang Beli Mainan Anak
Selain itu, ketika memilih mainan berbahan plastik, usahakan memilih plastik ABS (akrilonitril butadiena stirena), karena merupakan kualitas plastik terbaik.