Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Kebebasan dalam Koleksi Terbaru Onitsuka Tiger

Kompas.com - 30/07/2019, 18:23 WIB
Wisnubrata

Editor

BANGKOK, KOMPAS.com - Sore itu, di akhir bulan Juni, kota Bangkok diselimuti awan gelap. Menjelang senja, angin yang membawa butir-butir air mulai berhembus di sekitar bangunan tempat kami berada, sekitar 5 menit jalan kaki dari Sungai Chao Praya.

Namun suasana sendu itu bertolak belakang dengan hingar bingar dalam ruangan bernama Warehouse yang berbentuk seperti gudang besar yang dipakai untuk party.

Orang-orang dengan pakaian keren dan modis berkumpul di situ, menanti pesta dimulai. Hampir semua memakai sepatu Onitsuka Tiger berbagai rupa.

Lampu kerlap-kerlip bermacam warna sudah disorotkan, dan suara musik berdentum-dentum sudah terdengar. Lagu Light My Fire dari The Doors seakan mengundang kami untuk makin mendekat.

Koleksi autumn winter 2019 Onitsuka TigerOnitsuka Tiger Koleksi autumn winter 2019 Onitsuka Tiger
Ketika rintik hujan mulai turun, seorang pemuda setempat berkata, "Kalian nikmati saja pestanya, have fun, hujan ini nggak akan lama." So, c'mon baby light my fire...

Ya, sore itu memang ada fashion show untuk memperkenalkan koleksi terbaru Autumn Winter 2019 dari Onitsuka Tiger. Sesuai tema koleksi tersebut, yakni Downtown Rave, maka pagelaran juga dibuat mirip pesta underground tahun 90-an.

Semua orang tampil maksimal dengan gaya yang bebas. Tak ada yang mengolok atau menganggap lucu. Dan energi kebebasan itu terasa sesuai dengan koleksi baru yang dihadirkan brand asal Jepang tersebut.

Menurut Andrea Pompilio, desainer Onitsuka Tiger, koleksi ini memang terinspirasi dari rave, semacam pesta ilegal jaman itu.

"Saat muda saya suka mengikutinya di tempat asal saya di dekat Riccione, Italia. Riccione itu seperti Ibiza-nya Italia. Banyak club disko, pesta, undergorund culture. Saat itu saya berusia 16 tahunan dan menjadi momen paling gila, di mana saya ikut banyak rave party, mengecat rambut, memakai celana warna emas dan lainnya.

Koleksi autumn winter 2019 Onitsuka TigerOnitsuka Tiger Koleksi autumn winter 2019 Onitsuka Tiger
Sedangkan istilah downtown, diambil karena Andrea ingin membawa koleksi ini dalam kehidupan normal, sebagai gaya busana sehari-hari.

Ketika para model muncul, maka tampaklah bahwa koleksi kali ini didominasi paduan bahan glossy dan dof atau matte untuk busana. Warna-warna cerah digabung rona yang padam. Hasilnya unik.

Koleksi autumn winter 2019 Onitsuka TigerOnitsuka Tiger Koleksi autumn winter 2019 Onitsuka Tiger
Sementara sepatu-sepatu baru yang muncul didominasi sol yang tebal alias chunky dan garis-garis lebar. Beberapa tampak seperti boots, sebagian lain masih memperlihatkan gaya tradisional Onitsuka namun dengan sentuhan modern.

Kami sempat menanyakan soal sepatu-sepatu bersol tebal yang mirip dengan tren kekinian yang diusung brand lain. Apakah itu sesuai dengan gaya Onitsuka yang kental dengan model sederhana gaya Jepang?

Menurut Ryoji Shoda, senior general manager Onitsuka Tiger, sepatu-sepatu ber-sol tebal itu memang sesuatu yang baru, walau Onitsuka sendiri memiliki ribuan koleksi yang tak banyak diketahui orang.

"Kami sebenarnya memiliki lebih banyak koleksi sepatu daripada yang dikira orang, dan kebanyakan memang model (sol)nya tipis. Jadi sepatu yang chunky memang termasuk baru bagi kita. Bahkan beberapa orang di perusahaan kami bertanya apakah ini benar sepatu Onitsuka Tiger? Tapi kami rasa kami bisa membawa aksen tebal itu dalam koleksi yang akan muncul ini," ujarnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com