Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2019, 15:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Mengencangkan kulit wajah yang mulai kendur akibat proses penuaan memang tidak efektif jika hanya mengandalkan skincare. Kemajuan teknologi kecantikan menawarkan cara instan untuk membuat kulit kembali kencang, salah satunya tanam benang.

Tanam benang memang populer dalam beberapa tahun terakhir karena menghasilkan efek lifting (menaikkan) pada wajah tanpa prosedur operasi atau pembedahan. Waktu pemulihannya juga tergolong singkat.

Prosedur ini memang menggunakan benang yang dimasukkan ke jaringan bawah kulit area wajah yang ingin dikencangkan. Benang itu kemudian akan menyatu dengan kulit.

Menurut dr Lanny Juniarti Dipl. AAAM, meski tanpa operasi, pengerjaan tanam benang ini menggunakan metode khusus untuk memasukkan benang.

“Teknik peletakan benang pun harus benar agar memberikan efek lifting yang maksimal pada area wajah,” kata Presiden Direktur dan Pendiri Grup Miracle Aesthetic Clinic ini.

Untuk itu, tanam benang harus dilakukan oleh dokter ahli yang menguasai prosedur dengan baik.

Klinik Miracle, menurut Lanny, sudah cukup lama menawarkan prosedur ini sehingga para dokternya sudah memiliki “jam terbang” yang banyak.

“Sebagai bukti, klinik kami baru saja mendapatkan penghargaan tertinggi sebagai klinik yang memberikan treatment tanam benang Aptos terbanyak di Indonesia,” katanya.

Penghargaan tersebut, lanjutnya, memacu Miracle untuk terus meningkatkan kualitas para dokternya, membuktikan keahlian dari para tenaga ahlinya di tingkat dunia.

Baca juga: Beda Prosedur Tanam Benang dengan Suntik Filler

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com