BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek

Inisiasi Anak Negeri Mengurangi Masalah Sampah Plastik Sekali Pakai

Kompas.com - 24/12/2019, 07:11 WIB
Mico Desrianto,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu, tepatnya 6 September 2019, lini massa sempat ramai lantaran unggahan Instagram aktor kawakan Hollywood Leonardo Dicaprio.

Postingan pada akun berpengikut 38.8 juta tersebut berisikan kegelisahan sang aktor soal tumpukan sampah plastik di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Sebagaimana diketahui, aktor yang pernah meraih piala Oscar pada 2016 tersebut memang dikenal peduli terhadap isu lingkungan.

Karena postingan itu, isu lingkungan di Indonesia kembali mencuat hingga menjadi perdebatan di sosial media dan pembahasan di sejumlah media.

Bicara sampah plastik, penelitian yang dilakukan profesor dari Universitas Georgia, Amerika Serikat Jenna Jambeck menemukan, Indonesia bisa menghasilkan sampah plastik sebanyak 3.22 juta ton pada 2010.

Angka tersebut menjadikan Indonesia berada di posisi kedua sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia setelah Cina.

Nahasnya, jika tidak serius ditangani, Jenna memprediksi pada 2025 produksi sampah plastik di Indonesia meningkat menjadi 7.42 juta ton seiring semakin meningkatnya populasi masyarakat.

Mengurangi ketergantungan plastik

Indonesia sendiri sebenarnya sadar akan permasalahan tersebut. Ini bisa dilihat dari munculnya gerakan-gerakan yang bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap plastik.

Contohnya yang dilakukan Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu dengan mencanangkan program strategis demi mengurangi limbah padat hingga 70 persen pada 2025.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, tentunya Pemerintah tak bisa berjalan sendiri. Karena itu, perlu adanya gerakan serupa dari sejumlah lembaga dan perusahaan swasta. Inilah yang akhirnya mendorong Gojek.

Decacorn pertama asal Indonesia tersebut tahun ini mencetuskan inisiatif GoGreener pada Agustus 2019.

Program itu merupakan inisiatif Gojek yang bertujuan untuk memudahkan pelanggan, mitra usaha kuliner, dan mitra driver menjalani gaya hidup ramah lingkungan.

GoFood menjadi layanan dalam ekosistem Gojek yang pertama untuk menjalankan inisiatif tersebut dengan menyediakan pilihan untuk tidak menyertakan alat makan sekali pakai dalam pemesanan makanan kepada pelanggannya.

Tak hanya itu, GoFood juga menyediakan tas pengantaran yang dirancang khusus untuk para mitra driver demi menggantikan peran kantong berbahan plastik.

Gojek juga menghadirkan dua program lainnya untuk mendukung inisiatif GoGreener yaitu Gojek Wirausaha (GoWir) dan Bengkel Belajar Mitra (BBM).

Khusus GoWir, ini merupakan program demi mendukung mitra usaha UMKM kuliner untuk naik kelas dengan mengedukasi agar memulai bisnis kuliner yang ramah lingkungan.

Kemudian untuk BBM, para mitra driver difasilitasi dengan pengetahuan mengenai isu lingkungan sekaligus pembagian secara gratis tas pengantaran khusus makanan sebagai wadah pelatihan dan peningkatan pelayanan mitra driver.

Adapun kedua program itu telah berhasil diselenggarakan di kota Bandung, Bali, dan Semarang dengan merangkul ratusan mitra driver dan mitra usaha kuliner.

Program GoWir dan BBM yang telah diselenggarakan di kota Bandung, Bali, dan Semarang dengan merangkul ratusan mitra driver dan mitra usaha kuliner.dok. Gojek Program GoWir dan BBM yang telah diselenggarakan di kota Bandung, Bali, dan Semarang dengan merangkul ratusan mitra driver dan mitra usaha kuliner.
Bukan sekadar tas biasa, tas pengantar tersebut memiliki beragam keunggulan, seperti kompartemen yang lebih luas, kualitas tinggi untuk mengantar makanan baik panas maupun dingin, tahan cipratan air, dan fleksibel sehingga dapat memudahkan aktivitas mitra driver.

Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, mengatakan langkah ini sebagai upaya pihaknya menciptakan ekosistem bisnis yang ramah lingkungan.

“Dalam realisasinya kami bekerja sama dengan KLHK, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), PlastikDetox, dan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia untuk memberikan edukasi kepada mitra UMKM, mitra driver, dan para konsumen,” ucap Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, sesuai rilis yang Kompas.com terima, Rabu (18/12/2019).

Selain itu, GoFood juga turut mengajak masyarakat untuk ikut peduli lingkungan dengan menyediakan kompetisi foto #GoGreener di Instagram bekerja sama dengan GIDKP.

Ini merupakan kompetisi yang mewajibkan masyarakat menceritakan pengalamannya dalam upaya mengurangi penggunaan alat makan plastik sekali pakai.

Adapun kegiatan tersebut telah berlangsung dua bulan dan infonya bisa dilihat melalui akun Instagram @iddkp.

Respons positif

Seberapa gencarnya gerakan peduli lingkungan atau banyaknya program untuk mengurangi populasi sampah plastik tak akan berpengaruh besar apabila masyarakat sendiri tidak ikut serta. Inilah yang diyakini Jenna pada penelitiannya.

Ia menilai, selain faktor pemerintah, faktor “people power” memiliki peran penting dalam menjaga laut dari tumpukan sampah plastik.

Untungnya, inisiasi Gojek ini mendapatkan respons positif dari pelanggan, mitra usaha kuliner, dan mitra driver.

Mitra driver di Bali bernama Daud Mesak misalnya, ia berujar dengan adanya tas pengantaran khusus pemberian dari Gojek tersebut dapat menjadi solusi atas sulitnya menjalani hidup ramah lingkungan.

“Walaupun di Bali saat ini sudah terbiasa tidak menggunakan kantong plastik, tapi kami masih bingung saat membawa belanjaan dalam jumlah yang banyak. Nah, tas pengantaran khusus inovasi GoFood ini membuat bisa menjadi solusinya, ” terang Daud usai menghadiri program BBM Bali pada Minggu, (29/10/2019).

Senada dengan Daud, salah seorang mitra kuliner GoFood di Bandung yakni Reza Firmanda menyebut inisiasi dari Gojek sejalan dengan image usahanya.

Maka tak heran, pemilik usaha Ayamayaman itu mendukung penuh inisiasi tersebut demi menjaga lingkungan khususnya Bandung agar tetap bersih.

“Kami tidak menyediakan alat makan plastik sekali pakai. Upaya GoFood untuk melindungi lingkungan sangat penting untuk mendukung kami, dan bisnis yang lain, agar Bandung bersih dan hijau," terang Reza usai menghadiri sesi pelatihan Gojek Wirausaha di Bandung, Selasa (3/12/2019).

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com