KOMPAS.com - “Anak saya kok sering pilek? Pileknya enggak sembuh-sembuh lho, tapi kadang muncul kadang tidak. Pilek atau pilek alergi ya?”
Umumnya, anak di bawah usia lima tahun rentan terjangkit penyakit, apalagi, batuk dan pilek. Tapi, dalam beberapa kasus tak sedikit anak-anak yang memiliki gejala pilek kambuhan.
Nah, ternyata ada dua macam pilek, yaitu pilek alergi atau yang kita kenal dengan alergi dingin dengan pilek infeksi. Kira-kira bagaimana membedakan keduanya?
Menurut Disease Control and Prevention (CDC), orang dewasa dapat berharap memiliki dua hingga tiga pilek setahun. Anak-anak kemungkinan menderita pilek bahkan lebih banyak setiap tahun. Alergi juga sangat umum terjadi, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, sekitar 50 juta orang di Amerika Serikat memiliki alergi. Angka merupakan angka tertinggi di seluruh dunia. Meskipun gejalanya sering serupa, pilek dan alergi berbeda.
Baca juga: Wajib Tahu, Anak Batuk Pilek Jangan Buru-buru Terapi Uap
Kedua kondisi memiliki penyebab yang berbeda dan gejalanya bervariasi dalam jenis dan durasi. Simak ulasannya di bawah ini.
1. Mata dan hidung yang gatal
Mata dan hidung yang gatal dan berair sering merupakan gejala dari alergi. Ibu perlu curiga Si Kecil mengalami alergi saat pilek dengan gejala ini.
Agar tidak menjadi kondisi yang lebih serius pastikan sirkulasi udara di kamar baik, usahakan agar Si Kecil tetap hangat, dan bersihkan area bermain Si Kecil terutama kamar dari debu dan kotoran.
2. Tidak ada demam
Dalam kondisi alergi, Si Kecil biasanya tidak menunjukkan reaksi demam. Mereka pun tampaknya akan tetap ceria dan aktif seperti biasanya.
Awalnya ia akan merasa kurang nyaman dengan kondisi ini, tapi semakin lama ia akan semakin terbiasa.
3. Eksim
Beberapa orang yang terjangkit pilek alergi ini mengalami eksim. Hal ini bisa dikarenakan pengaruh cuaca.
Baca juga: Jangan Panik, Lakukan Ini di Rumah Saat Anak Demam
1. Demam
Dikarenakan pilek yang diderita Si Kecil menandakan adanya infeksi, maka tubuhnya akan melakukan perlawanan melalui demam.
Diharapkan orangtua tidak terlalu panik dengan kondisi ini, kecuali menunjukkan adanya gejala serius, seperti kejang. Segera konsultasikan dengan dokter jika hal sebut terjadi.
2. Pegal-pegal