KOMPAS.com - Bencana pandemi Covid-19 yang melanda dunia di sepanjang tahun 2020 mengacaukan banyak hal, termasuk -tentu saja, kalender pergelaran mode dunia.
Berbagai ajang peragaan busana terpaksa ditunda hingga tahun depan, bahkan ada yang dibatalkan.
Namun ternyata, tidak demikian dengan perancang busana asal Jepang Yohji Yamamoto, yang di tahun 2020 menjadi lebih produktif.
Baca juga: Lego Hadirkan Model Lamborghini Sian Secara Terbatas
Buktinya, hingga saat ini perancang kelahiran 3 Oktober 1943 itu sudah menjalin kolaborasi dengan banyak pihak untuk menciptakan kreasi uniknya.
Sebutlah produsen jam tangan mewah Hublot, dan dua label pakaian ternama, Adidas dan Supreme sudah bekerja sama dengan Yamamoto di masa pandemi ini.
Tak berhenti sampai di sana, kini sang desainer kembali membuat langkah mengejutkan, berkolaborasi dengan perusahaan supercar Lamborghini untuk proyek terbarunya.
View this post on Instagram
Uniknya, kedua pihak mengumumkan kesepakatan kerja sama "hanya" dalam dua gambar sederhana, yang pastinya bakal mengundang rasa penasaran, bahkan agak misterius.
Lihat saja, gambar pertama adalah lambang ikonik Lamborghini yang dibuat dengan tinta perak doff berlatar warna hitam.
Pada bagian kiri bawah lembaran itu terdapat tanda tangan Yamamoto menggunakan warna tinta yang sama.
Sedangkan, gambar kedua menampilkan corak abstrak yang terdiri dari garis-garis tebal berwarna merah, merah tua, dan putih di atas permukaan berwarna hitam.
Lalu, terlihat sekumpulan huruf kanji dan katakana yang tersebar di gambar itu, di mana beberapa di antaranya memiliki arti "besar dan kuat" serta "romance grey".
Kemungkinan, huruf kanji dan katakana tersebut menggambarkan seperti apa tampilan kreasi kolaborasi Yamamoto dan Lamborghini nantinya.
Baca juga: Jam Tangan Rafael Nadal Lebih Mahal dari Tiga Lamborghini
Jauh sebelum proyek ini, Yamamoto yang berbasis di Tokyo, Jepang, dan juga Paris, Perancis ini pernah mengekspresikan kecintaannya terhadap mobil dalam video Nowness di tahun 2014.
View this post on Instagram
Kala itu dia menyebut, mengendarai Nissan Cedric produksi tahun 80-an merupakan momen di mana ia bisa menjadi dirinya sendiri.
"Mobil itu seperti kekasih. Jadi, saya senang dengan hanya melihatnya atau menungganginya," ucap dia, seperti dikutip laman Hypebeast.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.