Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Dampak yang Dirasakan Tubuh Jika Berhenti Minum Kopi

Kompas.com, 31 Januari 2021, 06:07 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Minum kopi memang punya banyak manfaat kesehatan, namun jika diminum secara moderat.

Beberapa kebiasaan buruk, seperti minum terlalu banyak kopi setiap harinya atau sering minum kopi dengan gula tambahan, justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Beberapa orang memutuskan untuk berhenti minum kopi. Tapi, sebelum melakukannya, ketahui dulu beberapa hal yang mungkin terjadi pada tubuh jika kamu menghentikan kebiasaan minum kopi:

1. Sakit kepala
Tergantung dari berapa dosis kopi yang biasa kamu minum setiap harinya, namun kamu mungkin akan mengalami gejala penarikan ringan ketika berhenti minum kopi.

Gejala penarikan tersebut termasuk sakit kepala dan ini cukup umum terjadi.

Sebab, menurut WebMD, kafein dapat menyempitkan pembuluh darah di sekitar otak. Jadi, ketika kamu menghentikan konsumsi kopi, pembuluh darah tersebut akan membesar dan menyebabkan rasa sakit.

Baca juga: Jangan Remehkan Sakit Kepala yang Makin Berat

2. Kelelahan
Banyak orang menjadikan secangkir kopi sebagai bantuan untuk meningkatkan energi, ingatan, suasana hati, dan fungsi otak lainnya.

Berhenti minum kopi bisa jadi membuat suntikan energi menjadi berkurang, sehingga kamu mungkin akan merasa mudah lelah dan kurang bersemangat pada awalnya.

Meski begitu, tanpa kafein sebetulnya tubuh bisa bergantung pada fungsi tubuh lainnya untuk membantu kita tetap berenergi.

Tanpa kafein, kamu mungkin akan mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik dan risiko kecemasan yang lebih rendah. Dua hal ini adalah pemicu rasa lelah pada tubuh.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Kelelahan Kronis Bisa Sebabkan Kematian

3. Kecemasan berkurang
Jika kamu rutin meminum banyak cangkir kopi dalam sehari, mungkin kamu merasakan peningkatan rasa kecemasan.

Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh Center for Occupational and Health Psychology, sebagian orang yang hanya minum secangkir kecil kopi sekalipun (sekitar 150 ml) bisa mengalami kecemasan.

Kecemasan bisa meningkatkan denyut jantung, menyebabkan napas menjadi lebih berat dan memicu kepanikan.

Jika kamu termasuk orang yang merasakan gejala tersebut, berhenti minum kopi mungkin bisa jadi solusi yang tepat untuk menghilangkan kecemasan.

Baca juga: Penting, Pahamilah Batasan Kecemasan yang Tak Normal

4. Gigi lebih sehat
Peminum minum kopi berat mungkin sudah familiar dengan efek gigi yang sedikit menguning gara-gara kopi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau