Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Ditolak dan Sulit "Move On"? Coba Lakukan 5 Tips Ini

Kompas.com, Diperbarui 22/09/2022, 15:42 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Brides

KOMPAS.com -Masih ingat rasa yang berkecamuk saat cintamu ditolak oleh pujaan hati?

Sakit hati berkepanjangan, memendam rindu yang tak berbalas, menjadi siksaan di hari-hari selanjutnya.

Konon, hanya waktu yang bisa menyembuhkan luka semacam itu.

Namun, memaksa diri untuk menyimpan perasaan pada seseorang yang tidak dapat diraih bisa menganggu kondisi kesehatan mental.

Baca juga: Bagaimana Menanggapi Secara Baik ketika Cinta Ditolak?

Jenis gejolak emosional seperti ini terkadang bisa kita rasakan dalam waktu lama. Seolah-olah, kita tidak mau lagi "berurusan" dengan hubungan percintaan.

Tapi perlu diingat, seseorang yang menolak cinta kita sebenarnya hanya berperan kecil di dalam kehidupan.

Jika kita gagal menggaet orang yang disukai, ada banyak cara untuk membantu otak berhenti memikirkan dia dan lalu move on.

Gak percaya? Coba terapkan lima hal ini jika gagal menggaet lawan jenis.

1. Melawan perasaan kehilangan

Ketika kita mencintai seseorang yang tidak dapat diraih, wajar jika kita mencoba mengubur perasaan kita untuk terhindar dari kenyataan pahit.

Namun, melawan perasaan kehilangan adalah hal penting untuk dilakukan.

Baca juga: Jangan Bersedih, Ini yang Harus Kita Lakukan saat Cinta Ditolak

"Terkadang kita sulit untuk 'move on' karena si dia tampak menarik dan sangat berharga bagi kita."

Kata Jeremy Nicholson MSW, PhD, seorang doktor di bidang psikologi sosial dan kepribadian.

"Di waktu lain, kita merasa cinta tidak terbalas karena kita pikir hubungan itu bisa saja terjadi, meski tidak ada jaminan."

Cinta yang tak terbalas bisa terjadi jika ada kaitan dengan sinyal tertentu, atau kita yang keliru mengartikan sikap orang lain.

Terlepas dari apakah kita masih merindukan pujaan hati atau ditolak, kita perlu meluangkan waktu untuk mengenali perasaan dan emosi agar kita bisa lebih mudah move on.

Kemungkinan kita akan menyadari, ketertarikan kita terhadap seseorang bukan dilihat berdasarkan "siapa dia", melainkan keinginan kita untuk menjalin hubungan.

"Kita mungkin merasakan cinta yang tidak terbalas hanya karena kita menikmati perasaan itu," kata Nicholson.

"Ini bisa terjadi ketika kita jatuh cinta dengan gagasan tentang cinta itu sendiri, ketimbang orangnya."

2. Fokus pada diri sendiri

Coba diingat-ingat, kapan terakhir kali melakukan sesuatu yang baik untuk dirimu?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau