Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2021, 05:06 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Di bulan Ramadhan, umat Islam menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.

Penderita penyakit asam lambung mungkin khawatir dengan kondisi kesehatan jika berpuasa.

Padahal, ahli mengatakan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan tidak hanya memberikan manfaat kesehatan secara keseluruhan tetapi juga dapat mengatasi masalah asam lambung.

Hal ini telah dibuktikan salah satunya lewat penelitian yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dan tiga orang koleganya yang dipublikasikan Januari 2016.

Penelitian tersebut meneliti efek puasa Ramadhan terhadap berat badan dan komposisi tubuh pada orang-orang sehat.

Salah satu temuannya, ungkap Ari, adalah terjadi perbedaan signifikan pada kesehatan orang-orang yang berpuasa Ramadhan dibandingkan yang tidak berpuasa, termasuk dalam hal kesehatan lambung.

"Orang yang berpuasa lebih sehat lambungnya, Gerd-nya juga lebih baik," kata Ari dalam seminar awam dan media bertajuk "Tips Sehat Puasa ala Guru Besar FKUI", Senin (12/4/2021).

Baca juga: Puasa bagi Penderita Diabetes, Amankah?

Settidaknya, ada tiga alasan yang dapat menjelaskan mengapa berpuasa dapat menyembuhkan asam lambung, yakni:

1. Pola makan lebih teratur

Penyakit asam lambung terjadi ketika pola makan tidak teratur. Sementara orang yang berpuasa sudah pasti memiliki pola makan yang teratur, yakni pada saat sahur dan buka.

Apalagi di bulan Ramadhan, puasa dilakukan selama satu bulan penuh.

Baca juga: Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur bagi Kesehatan


2. Pola makan lebih sehat

Ketika kita berpuasa, tentunya pola makan kita akan lebih sehat dan terkendali.

Sementara ketika tidak berpuasa dan boleh makan seharian penuh, ada kecenderungan kita akan mengonsumsi berbagai macam makanan yang tidak semuanya sehat.

"Umumnya cokelat, keju, lemak, asam, pedas, itu kita konsumsi yang akan akan mengganggu lambung," ucap Ari.

Para perokok juga cenderung menghabiskan jumlah batang rokok yang lebih sedikit di bulan puasa karena waktu merokoknya jauh lebih terbatas.

Selain itu, di bulan Ramadhan, umat Islam juga lebih dianjurkan memanfaatkan waktu untuk lebih banyak beribadah.

Baca juga: 7 Makanan Sehat yang Ramah untuk Penderita Gerd

3. Pengendalian diri

Di bulan Ramadhan, pada umumnya umat Islam akan lebih banyak berzikir, membaca Al Quran, dan melakukan aktivitas ibadah lainnya.

Aktivitas-aktivitas tersebut akan memberikan ketenangan. Menurut Ari, ketenangan akan berdampak pada penurunan produksi asam lambung.

Sebaliknya, rasa gelisah, cemas, atau ketakutan bisa berdampak pada peningkatan asam lambung.

"Itu yang disebut brain-gut axis, otak dan lambung saling berhubungan, itulah kenapa saya bilang bahwa orang yang sakit lambung akan sembuh (saat berpuasa)," ujar Ari.

Baca juga: Kecemasan Picu Munculnya Gerd, Benarkah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com