KOMPAS.com - Pubertas seringkali menjadi masa yang menantang bagi anak maupun orangtua.
Perubahan fisik dan mental yang terjadi membuat banyak anak tidak nyaman dengan dirinya sendiri.
Mereka mengalami perubahan sikap dan suasana hati yang sulit dijelaskan maupun dipahami.
Hal tersebut terjadi karena mereka sedang berusaha mengatasi semua perubahan yang terjadi di tubuhnya.
Baca juga: Memahami Pubertas, Masa Transisi Anak Menjadi Lebih Dewasa
Anak perempuan dan laki-laki yang biasanya periang mungkin saja akan berubah menjadi pemarah, moody atau bahkan berperilaku kasar.
Orangtua perlu bersikap sabar menghadapi berbagai perubahan itu sekaligus mendampingi anak menjalani transisi tersebut.
Di sisi lain, anak akan cenderung lebih tertutup pada orangtua di masa pubertas.
Mereka akan menuntut ruang untuk privasinya dan meminta dihormati batasannya.
Hal tersebut kadangkala membuat orangtua kebingungan dalam memberikan pendampingan yang tepat untuk anaknya.
Dikutip dari situs Tutor Doctor, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua saat mendampingi anaknya yang mengalami pubertas.
Cara terbaik mendukung anak menjalani pubertas adalah dengan menyediakan waktu untuk berkomunikasi dan berdiskusi secara terbuka.
Orangtua perlu bicara soal pertumbuhan dan pubertas yang dialami anak secara jujur dan informatif.
Pembicaraan soal pubertas mungkin terasa memalukan atau canggung pada awalnya namun sangat penting bagi anak.
Baca juga: Mengenali Tahapan Pubertas pada Anak Laki-Laki
Ambil pendekatan yang terbuka dan santai untuk mengobrol dengan anak untuk menunjukkan dukungan dari kita sebagai orangtuanya.
Anak akan cenderung membandingkan dirinya dengan temannya ketika pubertas dan merasa khawatir.