Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penganiayaan Anak Brebes, Ini Pendapat Psikolog Keluarga

Kompas.com - 24/03/2022, 12:11 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, ramai kasus seorang ibu berinisial KU di Brebes, Jawa Tengah yang melakukan penganiayaan pada tiga orang anaknya, sehingga salah satu di antaranya meninggal dunia.

Diduga, ibu ini tega melakukan hal tersebut karena depresi dan ingin melindungi anak-anaknya dari kesengsaraan hidup.

Psikolog keluarga Nafisa Alif A, M.Psi pun memberikan pendapatnya terkait kasus ini.

Menurutnya, hal ini bisa diakibatkan oleh stres yang bersifat berkelanjutan. Stres yang menjadi semakin berat bisa mengarah ke gangguan psikologi.

"Ketika stres tidak ditangani, tidak dilakukan pencegahan, memicu stres berkelanjutan. Dan mungkin itu yang terjadi di kasus Brebes,” ujarnya dalam webinar Wonder Mama Camp Media Gathering pada Rabu (23/3/2022).

Nafisa juga menyinggung soal tersangka yang sempat mengatakan kalau tidak ada orang yang tahu apa yang dialaminya sejak kecil

“Jadi, ada sesuatu yang mungkin saja dialaminya sejak dulu. Karena itu, sebaiknya kita nggak judgmental ya, karena nggak ada yang tahu apa yang terjadi dan apa masalah yang dialami,” kata dia.

Nafisa mengungkapkan bahwa dalam istilah psikologi, ada istilah gelas emosional. Artinya, dalam “gelas” itu, ada beberapa faktor yang membentuk emosi pada manusia.

Ada emosi yang dipengaruhi oleh faktor biologis, ada faktor turunan kecemasan dan agresifitas dari keluarga, dan ada pula faktor kombinasi lingkungan.

Faktor turunan dapat terjadi jika saat orangtuanya diasuh dengan penuh rasa kecemasan, emosi cemas itu akan menurun pada anaknya ketika ia dewasa.

Faktor sosial pun bisa berpengaruh.

“Mungkin keluarganya disfungsional sejak kecil. Misalnya, ada kekerasan dalam rumah tangga, penceraian, dan masalah sosial ekonomi rendah," kata Nafisa.

Kemampuan dan kecerdasan seseorang dalam mengelola emosi saat menghadapi masalah juga dapat memperngaruhi emosi yang timbul,

"Setiap orang memiliki taraf kecerdasan tertentu dalam memilih alternatif solusi. Ditambah lagi, tuntutan di masa pandemi. Ekonomi memicu hal-hal tersebut," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com