Oleh: Alifia Riski Monika dan Ikko Annata
KOMPAS.com - Istilah trust issues mungkin sudah tidak asing didengar, terlebih bagi orang yang mungkin mengalami hal ini. Berbagai latar belakang kerap menjadi pemicu timbulnya trust issues pada pribadi seseorang.
Individu dengan tingkat kepercayaan yang rendah atau mempunyai masalah kepercayaan, ketika memiliki suatu hubungan, memungkinkan berkembangnya potensi pikiran, tindakan, atau emosi berbahaya yang menjurus pada kecurigaan dan kecemburuan.
Jika kamu sulit percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang lain, baik itu teman dekat atau pasangan, mungkin kamu memiliki trust issue atau krisis kepercayaan. Jika tidak segera ditangani, keadaan ini akan memberi dampak negatif bagi hubungan sosial dengan orang lain.
Psikolog Klinis, Astrid Regina Sapiie, juga membahas permasalahan trust issue pada siniar Anyaman Jiwa bertajuk, “Duh Aku Punya Trust Issues…”
Lewat episode ini, kamu bisa mendapat pemahaman mengenai trust issue yang mungkin sedang kamu atau orang sekitar alami.
Trust issue memiliki pengertian sebuah kondisi di mana seseorang sulit untuk bisa percaya pada orang lain. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa jadi karena pengalaman kurang menyenangkan yang sebelumnya pernah dialami dan tidak bisa dilupakan.
Sebisa mungkin kamu harus menangani dengan cepat kondisi trust issue ini. Karena dampak negatif pada diri bisa berujung pada gangguan mental seperti kecemasan, depresi, gangguan pasca trauma, dan lain-lain.
Individu dengan masalah kepercayaan memiliki kecenderungan untuk memeriksa fakta apa yang orang lain katakan. Ia juga mungkin tidak ingin terbuka atau dekat dengan orang lain. Namun, jika mereka sudah percaya dengan orang, maka akan berubah menjadi terlalu protektif.
Bagaimana cara mengatasi trust issue?
Baca juga: Hati-hati, Jangan Over Trust, Tidak Semua Teman adalah Teman
Masalahnya orang yang punya masalah kepercayaan harus diatasi dengan mulai berpikir positif. Buktikan tidak semua orang jahat. Bergaul dengan lingkungan yang dipercaya dan akan diterima olehnya.
Kalau sudah dekat dengan orang, coba jujur kalau kamu punya trust issues, mungkin orang baik akan membantu kamu.
Coba bangun pemikiran bahwa, Anda tidak memiliki musuh dan Anda perlu guru untuk belajar kehidupan. Orang yang buat kita kecewa, mungkin akan jadi cerita yang beda jika kita lihat dari perspektif lain.
Kita akan mengetahui apa yang menyebabkan kita terluka.. Coba memaafkan, pertama maaf untuk diri sendiri. Bangun pemikiran jika semua orang punya kesalahan. Kalau cara ini belum bisa diterapkan, maka kamu butuh bantuan profesional seperti psikolog, konselor, atau psikiater.
Mempunyai atasan yang selalu menaruh rasa curiga dan takut akan orang lain, sering kali membuat kita menjadi sasarannya. Selain berusaha menjadi yang terbaik, cara mengatasinya adalah dengan memberi pemahaman lewat perilaku..