Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Ancaman Penyakit Jantung Saat Mudik, Begini Pencegahannya

Kompas.com - 21/04/2022, 06:48 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perjalanan pulang ke kampung halaman bisa terasa sangat melelahkan bagi banyak pemudik.

Karena alasan itulah setiap lebaran akan tiba, pemudik selalu dianjurkan menjaga kesehatan tubuhnya jauh-jauh hari supaya tetap fit ketika mudik.

Berbagai macam penyakit selalu mengintai pemudik di tengah perjalanan. Dan, salah satu gangguan kesehatan yang patut diwaspadai adalah penyakit jantung.

Penyakit yang satu ini menjadi ancaman nyata bagi pemudik sebab dapat mengancam keselamatan jiwa.

Tapi, bukan faktor itu saja yang menjadikan penyakit jantung berbahaya. Pasalnya, pemudik yang belum pernah didiagnosis penyakit ini juga berisiko mengalaminya.

Hal itu dijelaskan oleh dokter spesialis jantung RS Universitas Sebelas Maret (UNS), Habibie Arifianto, dr.,SpJP (K)., M.Kes saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/4/2022).

“Bisa sekali (terkena penyakit jantung), karena merupakan salah satu penyakit kronis, yang sangat mungkin sudah terjadi masalah, baik di jantung dan pembuluh darah, namun tubuh masih dapat mengkompensasi dengan baik sehingga tanpa keluhan,” ujar dr. Habibie.

Ia mengatakan, stres dan kelelahan yang disebabkan ketika mudik dapat mengakibatkan kekambuhan atau perburukan penyakit jantung yang sebelumnya tidak ada masalah.

Baca juga: Rekomendasi Perubahan Gaya Hidup bagi Pengidap Jantung Koroner

Tanda pemudik terkena penyakit jantung

dr. Habibie menjelaskan, pemudik yang tidak memiliki keluhan dengan sistem kardiovaskularnya bisa dikatakan memiliki kondisi jantung yang sehat secara klinis.

Keluhan yang dimaksud dr. Habibie meliputi sesak napas, nyeri dada yang dipicu oleh aktivitas atau stres, dan rasa penurunan kesadaran secara tiba-tiba.

Apabila pemudik pernah merasakan keluhan-keluhan tersebut kemungkinan kesehatan jantungnya bermasalah.

“Itu bisa dinilai dengan tekanan darah, laju nadi, dan laju pernapasan yang masih dalam batas normal,” katanya.

Ia mengatakan, dari pengalamannya menangani pemudik yang datang ke RS, kasus yang paling banyak terjadi adalah serangan jantung dan gagal jantung akut.

Pemudik yang terkena serangan jantung akan merasakan ketidaknyamanan di dada, nyeri seperti tertusuk, panas yang kadang disertai dengan penjalaran nyeri, sesak napas, dan keringat dingin.

Sementara itu, pemudik yang terserang gagal jantung akut dapat diketahui dari gejala pernapasan yang sesak dan lama-kelamaan semakin memberat.

Baca juga: 9 Cara Mencegah Penyakit Jantung

Kendaraan melintasi Tol Pejagan - Brebes, Jawa Tengah, saat arus mudik lebaran H-6, Sabtu (11/7/2015). Tol Pejagan-Brebes dioperasikan untuk mengurangi kemacetan arus mudik lebaran meski kondisi fisik jalan masih jelek. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Kendaraan melintasi Tol Pejagan - Brebes, Jawa Tengah, saat arus mudik lebaran H-6, Sabtu (11/7/2015). Tol Pejagan-Brebes dioperasikan untuk mengurangi kemacetan arus mudik lebaran meski kondisi fisik jalan masih jelek. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com