Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Setiap harinya, kita tak bisa lepas dari ponsel. Barang ajaib tersebut menyimpan banyak hal penting bagi keberlangsungan hidup kita.
Ponsel sendiri bekerja dengan cara memancarkan gelombang frekuensi radio. Paparan radiasi inilah yang diduga mampu meningkatkan risiko kanker serta gangguan otak dan saraf.
Oleh sebab itu, kita tak boleh terlalu sering menggunakannya. Hal ini juga dijelaskan dalam siniar Semua Bisa Cantik edisi Rahasia Cantik bertajuk “Bahaya Radiasi Handphone”.
Selain itu, banyak yang mengatakan bahwa radiasi ponsel bisa menyebabkan tumor, kanker, bahkan berbahaya bagi janin. Lantas, benarkah informasi tersebut? Atau adakah bahaya lain yang mengintai?
Kesehatan adalah hal penting yang harus dimiliki. Namun, radiasi ponsel ternyata bisa mengganggunya, terutama jika kita menggunakannya secara berlebihan.
Penelitian Premlal dan Varkey (2020) mengungkapkan bahwa perempuan di Distrik Indukki memiliki masalah pada mata, pencernaan, dan pendengaran karena radiasi. Selain itu, radiasi ponsel juga menyebabkan gangguan tidur, migrain, hingga nyeri sendi.
Jika melihat pada data, permasalahan yang banyak dialami perempuan dengan rentang usia 15–50 tahun ke atas adalah menurunnya kualitas penglihatan.
Selain menyebabkan masalah pada mata, ponsel juga menjadi penyebab utama perempuan dengan usia di bawah 15 tahun memiliki masalah pendengaran. Terlebih, jika penggunaannya dibarengi dengan earphone dalam jangka waktu lama.
Baca juga: 10 Aturan Komunikasi yang Buat Semakin Percaya Diri
Untuk mencegahnya, dibutuhkan pengawasan yang ketat dari orangtua, seperti membatasi penggunaan ponsel pada anak sejak dini dengan mengajak mereka melakukan aktivitas fisik.
Tak hanya perempuan, penelitian Dr.dr. Isna Qadrijati, M.Kes. berjudul “Pajanan Radiasi Gelombang Elektromagnetik Radiofrekuensi Telepon Seluler terhadap Kualitas dan Fungsionalitas Spermatozoa Manusia” menunjukkan bahwa paparan radiasi bisa menurunkan kualitas dan fungsionalitas spermatozoa manusia.
Semakin lama paparan berlangsung, semakin rendah kualitas dan fungsi sperma. Hal ini juga menghambat Ekspresi Voltage-Gated Calcium Channel (VGCC) spermatozoa dalam bentuk penutupan kanal kalsium.
Di sisi lain, apabila terjadi kehamilan pada wanita yang dibuahi oleh sperma tersebut, maka akan memengaruhi perkembangan janin.
“Bila bayi lahir, kemungkinan menyebabkan kecenderungan autisme, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), skizofrenia, dan gangguan pertumbuhan bayi,” ungkap Dr.dr. Isna.
Kulit merupakan bagian tubuh yang terpapar radiasi ponsel secara langsung. Penelitian Keykhosravi dkk. (2018) menunjukkan bahwa radiasi ponsel bisa memperburuk kondisi kulit.