Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Pernah dengar orang-orang mengatakan “cowok dan cewek nggak bisa temenan doang” atau “cowok dan cewek yang temenan pasti salah satunya akan suka”?
Pernyataan-pernyataan itu selalu melekat pada pertemanan antara laki-laki dan perempuan. Pernyataan itu pula terkesan memberi batas karena persahabatan lawan jenis dirasa mustahil.
Bukan tidak mungkin, namun banyak orang memang pernah mengalami hal tersebut. Suka dengan teman mereka sendiri hingga terjebak friendzone. Itu sebabnya kebanyakan orang menganggap pertemanan antara laki-laki dan perempuan akan berujung pada perasaan romantis.
Anya dan Banni, dalam siniar Kosan HAI bertajuk “Cewek Cowok Barengan, Emang Harus Pacaran?!” yang dapat diakses melalui spoti.fi/3CEC3Xx, juga turut bercerita pengalamannya saat berteman dengan lawan jenis. Mulai dari menyangkal hingga tumbuh rasa nyaman.
Hal itu wajar jika akhirnya seseorang menyukai temannya sendiri karena perasaan nyaman, lalu terjebak di zona pertemanan atau sering disebut friendzone.
Menurut Cambridge Dictionary, friendzone adalah keadaan saat berteman dengan seseorang namun kamu lebih suka hubungan romantis atau seksual dengan mereka (daripada hubungan pertemanan biasa).
Sedangkan Darcy Sterling, PhD., seorang terapis yang bekerja dengan pasangan di New York (dan saat ini ahli hubungan residen Tinder), mendefinisikan friendzone secara berbeda.
Menurutnya, “Friendzone adalah ketika kamu memiliki ketertarikan romantis pada temanmu, dan kamu tidak yakin apakah mereka merasakan hal yang sama.”
Baca juga: Cara Menghadapi Kesedihan Saat Ditinggal Pasangan
Melansir dari Bonobolgy, kamu bisa lakukan hal ini saat merasa sudah terjebak friendzone dan tidak tahu harus melakukan apa.
Peneliti Lemay dan Wolf meneliti 127 pasang teman lawan jenis dengan menanyakan: bagaimana perasaan mereka romantis tentang teman mereka, bagaimana mereka pikir teman mereka merasa romantis tentang mereka, dan seberapa sering mereka terlibat dalam perilaku menggoda dengan teman mereka.
Hasilnya adalah orang-orang yang sangat tertarik pada teman mereka sering melebih-lebihkan seberapa banyak teman mereka benar-benar menyukai mereka.
Jadi, yang bisa kamu lakukan adalah mencoba untuk peka dan menilai apakah temanmu benar-benar tertarik denganmu, atau hanya menganggap sebagai teman saja? Jika tidak, maka kamu bisa mengubur perasaanmu.
Perjuangan bagaimana keluar dari friendzone menjadi lebih menakutkan jika kamu sudah terlanjur mengungkapkan perasaan terhadap temanmu.
Langkah pertama adalah berhenti membicarakan perasaanmu atau membicarakan betapa kamu sangat ingin bersama orang tersebut.