Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Sesak Napas Akibat Asam Lambung dan Cara Mengatasinya

Kompas.com, 15 Februari 2023, 20:15 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit asam lambung tak cuma memicu keluhan seperti sensasi panas di dada, mual hingga nyeri di ulu hati, tapi juga sesak napas.

Ya, sesak napas merupakan masalah umum yang kerap dikeluhkan para penderita asam lambung.

Terkadang gejalanya dapat bervariasi, ada yang merasa kesulitan saat mengambil napas, napas terasa berat sampai membuatnya seolah-olah akan pingsan.

Sebetulnya kondisi ini perlu diwaspadai karena kemungkinan dapat berujung pada komplikasi pernapasan yang mengancam jiwa.

Baca juga: 3 Penyebab Sesak Napas Setelah Makan, Perlu Diperhatikan 

Penyebab sesak napas akibat penyakit asam lambung

Ilustrasi asam lambung naik pada ibu hamilSHUTTERSTOCK / ANTONIODIAZ Ilustrasi asam lambung naik pada ibu hamil

Penderita asam lambung penting untuk mengetahui penyebab sesak napas saat penyakitnya kambuh.

Pasalnya sesak napas dapat muncul bukan karena asam lambung saja, tapi juga beberapa faktor lain yang kerap tidak disadari.

Misalnya tidak melakukan upaya pengobatan dan pencegahan asam lambung dalam jangka panjang hingga postur tubuh yang salah.

Dengan mengetahui penyebabnya, setidaknya keluhan sesak napas dapat dikelola dengan cara yang tepat agar kondisinya tidak semakin parah. 

Melansir Well and Good, berikut penyebab sesak napas akibat penyakit asam lambung.

1. Iritasi di saluran pernapasan

Asam lambung yang tidak dikelola dengan baik dapat berpotensi mengiritasi bagian tubuh lainnya, menimbulkan rasa nyeri hingga pembengkakkan.

Terutama pada saluran pernapasan seperti kerongkongan hingga paru-paru.

Ketika asam lambung ini kambuh, jalur udara merespons dengan mengerahkan mekanisme pertahanan seperti batuk, hingga menimbulkan lendir berlebihan di bagian paru-paru.

Akibatnya, saluran udara menjadi iritasi, bengkak dan membuat seseorang kesulitan bernapas. Biasanya kondisi tersebut dialami oleh pasien asam lambung dalam jangka panjang.

2. Akan lebih parah jika dialami penderita asma

Refluks asam bisa memperburuk kondisi, apalagi jika seseorang menderita masalah pernapasan sebelumnya, seperti asma. 

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau