KOMPAS.com - Kurang dari dua minggu lagi, umat Islam di Indonesia akan menjalankan ibadah berpuasa.
Karena itu, tak mengherankan bila persiapan berpuasa, seperti membiasakan diri untuk makan lebih awal, menghindari mengemil di antara waktu makan, hingga membiasakan diri untuk memakan kurma.
Ya, kurma biasanya dijadikan menu untuk membatalkan puasa sebelum memakan maklanan berat lainnya.
Baca juga: Rutin Makan Kurma Muda Disebut Bisa Lancarkan Menstruasi, Benarkah?
Namun, sebenarnya ini bukan tanpa alasan. Sebab, kurma memiliki beberapa manfaat kesehatan.
Berikut beberapa manfaat kesehatan dari kurma, seperti dikutip dari Dietela.
Manfaat kurma yang pertama adalah dapat melawan peradangan karena mengandung zat anti inflamasi, seperti tannin.
Selain itu, menurut studi yang dilakukan oleh S. Mohan Jain, dari Departemen Ilmu Pertanian, University of Helsinki, Finlandia, kurma juga mengandung proantocyanidin, flavonoid, polifenol, beta-karoten, dan selenium, yang dapat berkontribusi dalam efek anti-inflamasi.
Kandungan antioksidan dalam kurma sangat tinggi, terutama senyawa fenolat dan karotenoid.
Baca juga: 4 Manfaat Kurma untuk Sakit Lambung dan Waktu Terbaik Konsumsinya
Selain memiliki daging buah yang lunak dan mudah dicerna, kurma juga mengandung gula sederhana, yaitu fruktosa dan dekstrosa.
Karena itulah, kurma dapat mengisi kembali energi tubuh dengan cepat setelah berpuasa.
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal J Sci Food Agric disebutkan bahwa kurma memiliki zat anti-mutagen atau zat untuk melawan perubahan DNA tubuh yang dapat memicu terjadinya kanker.
Selain itu, kandungan asam amino juga dapat membantu pengaturan transit makanan di usus, melawan sembelit, dan melancarkan pencernaan.
Studi yang dterbitkan di jurnal J Sci Food Agric juga menemukan bahwa kurma memiliki sifat hepatoprotektif yang berguna melindungi organ hati.
Hal ini karena kandungan selenium, antosianin, asam ferulat, asam kaffeat, quercetin, beta karoten, proantocyanidin, dan luteolin did alamnya.