Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Etika Chatting ke HRD untuk Follow Up Hasil Interview Kerja

Kompas.com, 2 Juni 2023, 11:03 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Indeed

KOMPAS.com - Tim HRD (Human resource development) adalah bagian dari perusahaan yang biasanya menjalin komunikasi dengan kandidat karyawan saat interview kerja.

Mereka juga termasuk orang yang bisa ditanya terkait hasil wawancara lanjutan setelah sesi interview pertama berlangsung.

Meski sebenarnya follow up hasil interview kerja akan lebih formal jika melalui email, tapi kita juga boleh melakukannya melalui chatting, asalkan etika chatting-nya tepat dan tidak melanggar norma kesopanan dan profesionalitas.

Baca juga: 8 Etika Chatting dengan Gebetan agar Tak Dianggap Aneh 

Etika chatting ke HRD saat follow up hasil interview kerja

Proses aplikasi dan wawancara kerja biasanya membutuhkan waktu tertentu sehingga kita harus bersabar untuk dihubungi tim HRD terlebih dahulu.

Setelah masa tunggu ini kita dapat menghubungi tim HRD lewat chatting untuk mengetahui hasil dan keputusan dari proses rekrutmen yang dijalani.

Mengutip laman Indeed, waktu yang harus kita tunggu setidaknya 1-2 minggu setelah wawancara kerja berlangsung.

Jika kita adalah kandidat yang potensial, mungkin proses pengambilan keputusan mungkin bisa lebih lama dari itu.

Tapi paling tidak setelah dua minggu terlewati, kita bisa menindaklanjuti hasil proses wawancara kerja dengan etika chatting serta poin-poin penting yang boleh dan tidak boleh ditanyakan sebagai berikut ini.

Etika chatting ke HRD untuk follow up interview kerja

Mirip seperti wawancara kerja, etika chatting ke tim HRD ini harus dilakukan dengan cara yang sopan dan menunjukkan profesionalitas kita sebagai pencari kerja.

Untuk memberikan kesan terbaik selama proses interview, pastikan kita mengikuti langkah-langkah ini;

  • Perkenalkan diri kita dengan jelas, sehingga tim HRD mengetahui kita sebagai pelamar di perusahaan tersebut.
  • Sebutkan sesuatu yang kita diskusikan selama wawancara kerja untuk membantu tim HRD mengaitkan hasil interview dengan proses rekrutmen yang sudah dijalani.
  • Tekankan pengalaman positif kita selama wawancara kerja berlangsung dan ucapkan terima kasih atas waktunya.
  • Meminta pembaruan kabar dengan sopan terkait proses aplikasi wawancara kerja.
  • Persiapkan semuanya dengan kata-kata yang sopan.

Salah satu contohnya bisa menggunakan template sebagai berikut:

"Selamat pagi, (nama tim HRD). Saya (nama kita) yang sudah melakukan interview kerja pada tanggal (tanggal interview) untuk posisi (posisi yang dilamar di (nama perusahaan). Saya sangat menghargai diskusi kita tentang (hal-hal seputar posisi dan pekerjaan singkat) di perusahaan dan ingin menindaklanjuti minat saya pada posisi tersebut dan mengetahui tentang jadwal interview selanjutnya. Kapankah saya bisa mendengar kabar terbaru tentang keputusan dari tim HRD?"

Hal-hal yang harus dihindari saat chatting dengan HRD

Ada sejumlah hal yang perlu dihindari untuk menjaga nama baik kita sebagai pelamar kerja yang sopan.

Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat menanyakan kabar lanjutan dari interview kerja.

  • Tidak memperkenalkan diri dengan sopan dan jelas.
  • Menanyakan langsung soal hasilnya tanpa perkenalan lebih dulu.
  • Menanyakan mengapa keputusan yang diambil lama sekali.
  • Membawa-bawa nama kandidat lain yang sudah dihubungi sementara kita belum.
  • Menghubungi langsung manajer perekrutan tanpa melalui tim HRD lebih dulu. Meski kita sudah mengenal manajernya, tapi cara ini juga bisa dianggap sebagai etika yang tidak sopan.

Baca juga: 8 Etiket Chatting di Dunia Kerja, Awas Jangan Sampai Kebablasan! 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau