Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Retinopathy of Prematurity, Gangguan Penglihatan yang Diderita Putri Ariani

Kompas.com - 09/06/2023, 11:44 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Penampilan Putri Ariani memukau juri America's Got Talent termasuk Simon Cowell.

Suara merdu gadis asal Bantul itu begitu indah sehingga diberikan golden buzzer, yang membuatnya langsung masuk babak semifinal AGT 2023.

Baca juga: Cerita Putri Ariani Awal Mengalami Kebutaan Total

Publik juga semakin terharu karena bakat musiknya yang amat terasah meskipun memiliki keterbatasan.

Remaja berusia 17 tahun itu memang memiliki gangguan penglihatan karena menderita Retinopathy of Prematurity (ROP).

Apa itu Retinopathy of Prematurity (ROP) yang diderita Putri Ariani?

Retinopathy of Prematurity (ROP) adalah gangguan penglihatan yang bisa dialami bayi lahir prematur atau memiliki berat lahir kurang dari 1,3 kilogram.

Retinopati prematuritas terjadi ketika pembuluh darah abnormal tumbuh di retina yang merupakan lapisan jaringan peka cahaya di bagian belakang mata kita.

Baca juga: 4 Macam Skrining Bayi Prematur Menurut Dokter, Pantang Diabaikan

Pada beberapa bayi prematur, pembuluh darah tumbuh di bagian mata yang bukan tempatnya sehingga menyebabkan jaringan parut terbentuk di dalam mata.

Jaringan parut tersebut dapat merusak retina dan menyebabkan hilangnya penglihatan secara signifikan.

Ada sejumlah bayi yang lahir dengan retinopati prematuritas bisa sembuh dengan sendirinya karena gangguannya tergolong ringan.

Namun ada juga yang membutuhkan perawatan intensif untuk menjaga penglihatannya dan mencegah kebutaan.

Baca juga: Cegah Kebutaan pada Bayi yang Lahir Prematur

Gejala

Bayi yang mengalami retinopathy of prematurity akan mengalami kerusakan fungsi mata. Gejalanya antara lain:

  • Mata bayi seakan berkeliaran, bergetar, atau melakukan gerakan tidak biasa lainnya
  • Mata bayi tidak mengikuti objek
  • Pupil terlihat putih
  • Bayi kesulitan mengenali wajah

Gejala thalasemia umumnya muncul setelah bayi dilahirkan.Shutterstock/Natalia Lebedinskaia Gejala thalasemia umumnya muncul setelah bayi dilahirkan.

Bayi dengan kondisi retinopati prematuritas juga cenderung mengalami masalah mata lainnya seiring bertambahnya usia, termasuk:

  • Ablasi retina
  • Rabun jauh
  • Ambliopia (mata malas)
  • Mata juling

Baca juga: Gejala Mata Juling, Kondisi yang Bisa Muncul Sejak Usia 3 Tahun

Penyebab

Bayi berisiko mengalami retinopathy of prematurity jika lahir sebelum usia kehamilan 30 minggu atau berat badan tendah.

Risikonya juga semakin tinggi apabila bayi memiliki sejumlah kondisi, seperti berikut ini:

  • Masalah pernapasan atau saat bayi mendapatkan terlalu banyak terapi oksigen untuk mengatasi masalah pernapasan
  • Infeksi atau masalah medis lain yang mungkin dialami bayi prematur seperti masalah pada jantung, paru-paru, atau otak

Baca juga: Seks saat Hamil Bisa Sebabkan Kelahiran Prematur? Ini Kata Dokter

Apakah bisa dicegah?

Cara terbaik mencegah retinopathy of prematurity pada bayi adalah dengan menghindari kelahiran prematur.

Kenali gejalanya sejak dini untuk bisa mendapatkan penanganan di waktu yang tepat guna mencegah masalah penglihatan jangka panjang.

Baca juga: 4 Tips Menjaga Mata dari Gangguan Penglihatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com