KOMPAS.com - Kasus bayi obesitas di Bekasi tengah menjadi perhatian publik.
Anak perempuan berusia tujuh bulan itu memiliki bobot 15 kilogram yang membuat kesehatannya terganggu.
Akibat kondisinya, bocah tersebut kerap mengalami sesak napas dan lecet karena lipatan tubuhnya.
Baca juga: Bayi Obesitas di Bekasi Jalani Diet Ketat, Ini Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi
Pemeriksaan sedang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengetahui penyebabnya sekaligus mencegah kondisi bayi itu semakin buruk.
Kita cenderung menyukai bayi gemuk karena dianggap lucu, sehat dan menggemaskan.
Padahal ini tidak selalu menandakan hal yang baik sehingga perlu menjadi perhatian orangtua.
Lemak bayi sebenarnya memang sehat dan bersifat sementara yang bisa menjadi tambahan cadangan makanannya.
Baca juga: Bayi Gemuk Dianggap Lebih Sehat dan Lucu, Mitos atau Fakta?
Namun dengan perubahan gaya hidup masa kini, lemak tersebut bisa bertahan lama hingga anak bertambah umur hingga masa dewasa lalu membahayakan kesehatan.
Untungnya, ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan orangtua agar berat badan bayinya tetap sehat.
Pemberian ASI bisa menjadi cara terbaik untuk memerkenalkan anak dengan makanan bernutrisi.
Kandungan ASI dirancang sesuai dengan kebutuhan anak sehingga hampir tidak mungkin menjadi asupan yang berlebihan dan memicu obesitas.
Baca juga: Apa yang Membuat ASI Sangat Sehat dan Penting untuk Bayi?
Banyak orangtua berusaha menghibur tangisan anaknya dengan memberikan susu, makanan atau camilan.
Cobalah lakukan hal lain untuk menenangkan buah hati misalnya dengan bermain, mengajak bicara atau jalan-jalan.
Baca juga: Membiarkan Bayi Menangis hingga Tertidur, Bolehkah?
Selain itu, bayi menangis bukan saja karena lapar namun juga lelah, takut, bosan atau tidak nyaman.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya