Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Tak Sekadar Tren, Begini Asal-usul Behel untuk Ciptakan Estetika Gigi dan Kesehatan Mulut

Kompas.com - 29/06/2023, 20:37 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggunaan behel atau kawat gigi sempat ngetren pada beberapa waktu terakhir. Terutama, di kalangan muda dari berbagai lapisan ekonomi.

Tak sekadar sebagai sarana kesehatan untuk merapikan serta mendukung estetika gigi, bagi sebagian kalangan, behel dipandang menjadi bagian dari gaya hidup untuk mendukung penampilan agar terlihat trendi serta mengikuti zaman.

Padahal, behel tak semestinya dipandang sebagai gaya hidup semata. Pemahaman tidak tepat mengenai behel dapat menimbulkan mispersepsi yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan mulut dan gigi setiap individu.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat memiliki pemahaman tepat terkait fungsi dari behel. Dengan begitu, seseorang dapat melakukan pemasangan behel pada praktisi serta klinik yang tepat untuk mendapatkan diagnosis serta penanganan yang baik.

Lantas, apakah behel itu? Bagaimana asal-usul behel, serta tindakan medis yang tepat untuk memanfaatkan perawatan satu ini?

Baca juga: Gigi Anak Berantakan, Apakah Perlu Segera Pasang Behel?

Untuk diketahui, kawat gigi atau behel adalah salah satu alat yang digunakan untuk mendapatkan susunan gigi yang ideal.

Adapun behel dalam evolusinya beringsut dari bahan dasar besi hingga stainless steel. Seiring inovasi di dunia medis, behel terbuat dari keramik.

Pada 3.000 sebelum masehi (SM), kawat gigi dipergunakan untuk menjaga gigi yang goyang. Adapun kawat gigit pada sebuah mumi di Mesir menjadi bukti awal kemunculan teknologi kawat gigi dalam peradaban manusia.

Adapun kawat gigi pada abad ke-20 merupakan sarana untuk menunjang kesehatan rahang. Utamanya, memperbaiki gigi atau rahang yang tidak rata serta gigi yang bertumpuk.

Namun, pada abad ke-21, behel berkembang menjadi bagian dari gaya hidup untuk mewujudkan estetika gigi yang apik.

Baca juga: Apakah Memasang Behel Sakit?

Sebagai contoh, behel dibuat berwana-warni untuk mempercantik penampilan penggunanya. Namun, ada pula behel kekinian yang dibuat terlihat transparan.

Prosedur pemasangan oleh ahli ortodonti

Adapun standar pemasangan behel atau kawat gigi mutlak dilakukan oleh dokter gigi, terutama spesialis ortodonti.

Sayangnya, tak sedikit masyarakat, mulai dari kalangan remaja hingga orang dewasa, yang melakukan pemasangan behel tanpa pengawasan dokter gigi.

Sebagai gantinya, mereka memilih memasang kawat gigi di tukang gigi atau penyedia jasa pasang behel. Salah satu alasannya karena lebih murah. Hal ini tentu berisiko tinggi terhadap kesehatan gigi dan mulut.

Alih-alih menghasilkan senyum indah, gigi justru menjadi rusak dan berantakan ketika pemasangan behel dilakukan pada pihak yang tidak tepat.

Baca juga: Tren Behel untuk Fashion, Waspada Risiko Pasang Kawat Gigi Asal-asalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com