Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Korea Kembangkan Gel untuk Penebalan Rahim

Kompas.com - 08/07/2023, 19:18 WIB
Dinno Baskoro,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada banyak faktor yang membuat program bayi tabung gagal, salah satunya adalah tipisnya lapisan dinding rahim (endometrium).

Jika seorang wanita memiliki endometrium yang tipis, embrio tidak dapat menempel dan tumbuh dengan sempurna sehingga berisiko tinggi mengalami keguguran.

Baru-baru ini, para ilmuwan dari Korea Selatan mengembangkan inovasi baru untuk membantu menebalkan endometrium, berupa gel yang dapat membantu meregenerasi endometrium.

Dalam program IVF (bayi tabung), endometrium yang sehat sangat penting guna menunjang keberhasilan program kehamilan.

Inovasi berupa gel ini menjadi pencapaian tersendiri bagi para ilmuwan karena bisa membantu lebih banyak wanita yang mau punya keturunan.

Baca juga: Cara Mendukung Orang Terdekat dengan Masalah Infertilitas 

Inovasi Gel untuk atasi infertilitas

Ilustrasi infertilitas pada wanitaHananeko_Studio Ilustrasi infertilitas pada wanita

Para peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Pohang dan Universitas CHA, Korea Selatan bersama-sama mengembangkan hidrogel yang dapat mendukung regenerasi endometrium.

Hidrogel tersebut dikembangkan menggunakan matriks ekstraseluler deselularisasi yang diturunkan dari rahim (UdECM).

Disebutkan bahwa deCM digunakan dalam regenerasi dan transplantasi jaringan, organ dan pembuatan jaringan melalui pencetakan 3D.

Gel dirancang untuk memiliki karakteristik yang sesuai dengan dua jaringan berbeda, yaitu seluruh jaringan rahim dan lapisan spesifik endometrium.

Untuk menguji kemanjuran gel dalam mengatasi infertilitas, peneliti Korea menyuntikkan hidrogel ke objek penelitian berupa hewan (tikus).

Baca juga: Awas, Diabetes Melitus Bisa Sebabkan Infertilitas pada Pria

Gel yang sudah disuntikkan bakal memicu regenerasi endometrium dengan meningkatkan ketebalan hingga menciptakan lingkungan yang sesuai untuk implantasi embrio.

Hasil studi menyimpulkan melalui metode ini keberhasilan embrio dapat bertahan dan berkembang mencapai 90 persen.

 

Profesor Dong-Woo Cho, yang memimpin penelitian tersebut, optimis bahwa penelitian lebih lanjut dalam penerapan klinisnya dapat memberikan harapan bagi pasien yang mengalami masalah dengan kesuburan.

"Penemuan ini dapat mengarah pada perkembangan perawatan yang dipersonalisasi berdasarkan keadaan endometrium pasien," katanya.

Baca juga: 3 Cara Tingkatkan Peluang Hamil pada Pasangan Infertilitas Idiopatik 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com