Cegah Penularan Penyakit Kelamin Saat Seks Oral, Pakai Kondom

KOMPAS.com - Infeksi menular seksual merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat ditularkan melalui berbagai jenis kontak seksual, tak terkecuali seks oral. Terutama jika pasangan mengidap infeksi pada organ genital atau mulutnya. 

Seksolog dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) mengatakan, risiko penularan penyakit kelamin akibat seks oral sama seperti aktivitas seksual yang lain.

"Risiko penularan dapat terjadi ketika pasangan yang punya infeksi menular seksual atau saat melakukannya pasangan memiliki luka di mulut seperti sariawan dan lain sebagainya," kata dokter Haekal dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini.

Dalam hal ini, penting bagi pasangan suami istri untuk saling berkomunikasi secara terbuka terkait penyakit yang dicurigai atau sudah jelas menderita penyakit kelamin.

Baca juga: Apa Itu Infeksi Menular Seksual, Jenis, dan Tanda-tandanya

Beberapa penyakit menular seks yang bisa ditularkan adalah sifilis, gonore, dan infeksi usus. Seks oral yang melibatkan anus dapat menularkan hepatitis A dan B.

Secara umum pasangan suami istri bisa mencegah penularan penyakit kelamin itu dengan beberapa cara, seperti tetap menggunakan kondom.

"Tetap pakai kondom itu jadi cara paling aman untuk mencegahnya," ujar dokter Haekal.

Bru-nO Ilustrasi kondom

Jika pasangan khawatir kenikmatan saat oral seksnya berkurang, mungkin dapat dipertimbangkan untuk menggunakan kondom beraroma agar aktivitas seksual tetap terasa menyenangkan.

"Makanya, ada kondom dengan rasa-rasa itu bisa digunakan saat oral seks," tandas dokter Haekal.

Selain itu, pencegahan penularan penyakit kelamin melalui oral seks dapat dilakukan dengan pemakaian pelindung gigi atau dental dam.

Pemakaian alat ini pun harus dilakukan dengan benar sepanjang aktivitas seks berlangsung.

Namun sayangnya, alat pelindung gigi mungkin tidak terlalu familiar di Indonesia sehingga ketika pasangan atau istri terindikasi memiliki riwayat penyakit kelamin, lebih baik tunda dulu aktivitas seksual itu.

Baca juga: Selingkuh Lebih Berisiko Kena Penyakit Kelamin daripada Open Relationship