KOMPAS.com - Panu atau tinea versicolor dalam bahasa Inggris merupakan suatu masalah kulit yang disebabkan oleh jamur serupa ragi yang disebut Malassezia.
Istilah "versicolor" tersebut pun bukan tanpa alasan. Pasalnya, ragi menghasilkan zat pencerah yang memengaruhi kemampuan melanosit (sel penghasil melanin kulit) dalam memproduksi pigmen.
Dikutip dari Verywell Health, panu sendiri sebenarnya tidak berbahaya atau menular. Namun, penderitanya bisa mendapatkan ruam dan bercak-bercak berbentuk oval yang bisa nampak lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya yang terbentuk dari lesi kulit datar (makula) atau plak yang terangkat, serta lebih terlihat pada kulit kecokelatan.
Selain itu, beberapa laporan menyebutkan bahwa panu dapat membuat gatal-gatal, meski hal ini memang tidak terjadi pada setiap orang.
Untungnya, mengatasi panu tidak terlalu sulit.
Baca juga: Berbagai Obat Panu Paling Ampuh, Ada yang Rumahan
Menurut Verywell Health, ada beberapa cara untuk mengatasi panu, baik dengan pengobatan medis, hingga pengobatan rumahan. Berikut daftarnya.
Obat antijamur yang bisa didapatkan di pasaran (OTC) biasanya efektif dalam mengatasi panu saat masih berada di tahap awal.
Berikut obat panu yang bisa digunakan
Selain itu, kita bisa menggunakan sabun pembersih antijamur, seperti sabun dengan zinc pyrithione, sampo sulfur asam salisilat, dan sampo Selsun Blue (selenium sulfida) juga bisa digunakan untuk mengobati kasus tinea versikolor ringan.
Namun, obat di atas dapat menyebabkan iritasi kulit, sehingga harus melakukan patch test terlebih dahulu.
Jika obat panu OTC tidak membantu, dokter bisa meresepkan obat antijamur topikal. Berikut contohnya:
Meski biasanya dapat diatasi dengan obat anijamur karena panu hidup di lapisan atas kulit (epidermis), tak jarang ruam itu akan kembali di kemudian hari akibat pertumbuhan ragi yang tidak terkontrol.
Untungnya, pil antijamur oral seperti Diflucan (flukonazol) dapat digunakan untuk kasus panu yang lebih sulit diobati.
Namun, obat antijamur oral memiliki beberapa efek samping, seperti mual dan kerusakan hati reversibel. Kendati demikian, pengobatan oral biasanya singkat dan efek samping tersebut cukup jarang terjadi.
Baca juga: Mengenal Panu, dari Gejala hingga Cara Mencegahnya
Meski obat antijamur adalah obat terbaik untuk panu, beberapa orang lebih suka untuk menggunakan obat rumahan.
Jadi jika ingin menggunakannya, berikut beberapa obat rumahan yang bisa digunakan.
Karena panu bisa datang kembali setelah diobati, banyak orang mencari perawatan untuk mencegahnya.
Jika ingin hemat, kita bisa menggunakan sampo anti ketombe sebagai sabun. Ada tiga sampo yang terbukti efektif untuk mencegah panu, yaitu:
Namun jika obat ini menyebatkan iritasi kulit, segera datangi dokter untuk mendapatkan opsi lainnya.
Baca juga: Mengenal Panu, Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.