Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Makanan Penguat Otak untuk Tingkatkan Fungsi Kognitif

Kompas.com - 25/07/2023, 09:35 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belajar, berpikir, memecahkan masalah, mengambil keputusan, hingga fokus memerhatikan, semuanya termasuk dalam istilah yang disebut sebagai fungsi kognitif.

Namun, seiring berjalannya waktu, kita akan mengalami gangguan kognitif, terutama terjadi pada usia rata-rata 70 tahun.

Dan meskipun usia adalah faktor risiko terbesar untuk mengalami penurunan kognitif, faktor risiko lainnya seperti riwayat keluarga, tingkat pendidikan, cedera otak, kurangnya aktivitas fisik, dan kondisi kronis juga bisa menjadi pemicunya.

Makanan penguat otak dan tingkatkan fungsi kognitif

Tapi, kita tidak perlu khawatir. Sebab, beberapa makanan yang kita konsumsi sehari-hari ternyata dapat menjaga kesehatan kognitif kita.

Penelitian pun menunjukkan, makanan yang kita masukkan dalam diet kita memainkan peran penting dalam mendukung fungsi otak, retensi memori, serta kesehatan kognitif secara keseluruhan.

Misalnya, diet rendah lemak telah terbukti dapat mencegah penurunan kognitif seperti halnya pola diet yang meliputi diet Mediterania, DASH, dan MIND.

Baca juga: Pensiun Dini Mempercepat Penurunan Kognitif, Kenapa?

Untuk itu, jika kita sedang mencari makanan tertentu yang mampu mendukung kesehatan kognitif, berikut adalah daftar 9 makanan penguat otak yang baik dikonsumsi sehari-hari.

1. Telur

Ilustrasi telur rebus atau telur goreng, mana yang lebih sehat?SHUTTERSTOCK/NELEA33 Ilustrasi telur rebus atau telur goreng, mana yang lebih sehat?
Telur adalah sumber nutrisi alami yang mendukung kesehatan otak, termasuk kolin (150 miligram per butir telur besar), serta lutein dan zeaxanthin (252 mikrogram per butir telur besar).

Kolin dalam telur membantu mendukung kesehatan otak seumur hidup di setiap usia dan tahap, termasuk memori, pemikiran, suasana hati, dan banyak lagi.

Sayangnya, masih banyak orang kekurangan asupan kolin yang direkomendasikan, dan asupan kolin menurun setelah usia 50 tahun dengan hanya 4 persen orang dewasa berusia 71 tahun ke atas yang mencapai asupan kolin yang cukup.

Telur adalah salah satu dari sedikit makanan yang kaya akan kolin dan dapat membantu kita memenuhi asupan harian yang direkomendasikan.

Sementara itu, lutein telah lama dikaitkan dengan kesehatan mata, tetapi penelitian juga menemukan bahwa lutein dapat memainkan peran penting dalam kognisi.

Mirip dengan bagaimana lutein terakumulasi di mata, lutein terdapat di otak dan telah dikaitkan secara positif dengan fungsi kognitif yang lebih baik pada lansia dan kinerja akademik pada anak-anak.

Penting diingat untuk lebih sering memakan kuning telur, karena di sinilah kolin dan lutein ditemukan.

Namun, menurut American Heart Association (AHA), orang sehat dapat mengonsumsi sebutir telur utuh atau yang setara setiap hari sebagai bagian dari pola diet sehat jantung.

Sedangkan, untuk orang lansia dengan kadar kolesterol yang sehat, mengingat manfaat nutrisi dan kenyamanan telur, konsumsi hingga dua butir telur per hari dapat diterima dalam konteks pola diet sehat jantung.

Dan para vegetarian dapat memasukkan lebih banyak telur ke dalam menu makanan mereka dalam jumlah yang tidak berlebihan.

Baca juga: 7 Dampak yang Dirasakan Tubuh jika Makan Telur Setiap Hari

2. Jamur

Ilustrasi jamur, jamur champignon.FREEPIK/AZERBAIJAN_STOCKERS Ilustrasi jamur, jamur champignon.
Jamur adalah makanan luar biasa, lebih dari sekadar pengganti daging dalam burger yang ramah vegan.

Jamur merupakan sumber utama ergothioneine, asam amino yang berfungsi sebagai antioksidan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com