Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keindahan Batik Complongan Indramayu Bakal Ditampilkan di GBN 2023

Kompas.com - 29/07/2023, 07:17 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 kembali diadakan mulai tanggal 2-6 Agustus 2023 di Senayan Park (SPARK), Jakarta.

Dengan mengusung tema "Batik, Bangkit!", GBN 2023 diharapkan dapat menjadi momen kebangkitan bagi industri batik (baik bagi perajin maupun pengusaha batik) dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Diana Santosa selaku Ketua GBN 2023 pun mengungkapkan, selama pandemi daya jual batik sempat menurun sehingga pameran ini berupaya untuk membuat batik kembali berjaya.

"Selain pakaian, kami juga bekerja sama dengan tiga desainer interior untuk mengelola batik dalam produk home and living yang bisa menginspirasi masyarakat Indonesia agar menggunakan batik sebagai bagian dari interior rumah."

Demikian penuturan Diana dalam acara konferensi pers GBN 2023 di Senayan Park, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Untuk menggaet para pengunjung muda, GBN 2023 juga mempersiapkan instalasi seni yang terintergrasi secara khusus di dalam pameran dan mengunggahnya ke media sosial.

Baca juga: Memakai Batik Printing, Tidak Tahu atau Terpaksa?

"Kami menghadirkan art installation semacam origami dengan motif-motif batik yang bisa memikat saat pengunjung melihatnya," kata Diana.

Mengangkat keindahan batik complongan Indramayu
Kali ini, GBN 2023 mengangkat keindahan batik tulis complongan asal Indramayu sebagai salah satu jenis batik yang mendapatkan pengakuan indikasi geografis (IG).

Indikasi geografis sendiri merupakan tanda yang menunjukkan daerah asal suatu produk yang karena faktor alam, manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada produk yang dihasilkan.

"Batik ini uniknya menggunakan teknik complongan dan hanya ada di Indramayu," ujar Diana.

"Saat ke Indramayu, saya melihat sendiri proses pembuatannya itu luar biasa cantik dan memerlukan satu ketelitian. Jadi, pembuatannya juga seperti berirama gitu," jelasnya.

Sayangnya, menurut Diana, Indramayu mulai mengalami penurunan produksi karena sudah tidak banyak lagi pelancong yang melewati daerah ini.

"Maka, dengan adanya pameran ini, kami membuat paviliun khusus untuk batik tulis Indramayu," terangnya.

"Tapi, selain Indramayu ada juga batik dari daerah lainnya seperti Jambi dan Palembang. Ada lebih 250 booth para perajin dan pengusaha batik," imbuh Diana.

Baca juga: 3 Cara Mudah Membedakan Batik Printing, Cap dan Tulis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com