Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Manfaat Jagung untuk Kesehatan, dari Mata, Usus, hingga ke Jantung

Kompas.com - 13/08/2023, 16:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Jagung dikenal sebagai bahan makanan serbaguna. Kita dapat memakannya segar di atas atau di luar tongkolnya. Atau, bisa pula dalam produk seperti sereal, dan bubur jagung.

Tapi bisakah sesuatu yang begitu multifungsi dan lezat itu baik untuk kesehatan?

Untuk sebagian besar, ya. Setidaknya, itulah yang diungkapkan ahli diet terdaftar Elyse Homan, RD, LD.

Memang, jagung memiliki banyak manfaat kesehatan, dengan banyak serat yang tidak larut, menjadikannya sebagai makanan dengan indeks glikemik rendah.

Itu berarti kita mencernanya secara perlahan, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tiba-tiba dan tidak sehat.

Mengapa jagung menyehatkan?

"Kita bisa makan jagung segar, beku atau kalengan. Dengan cara apa pun kita memakannya, jagung dapat menjadi bagian dari diet sehat."

Baca juga: 4 Cara Menurunkan Gula Darah secara Alami

"Hanya saja, jangan menambahkan banyak bahan tambahan seperti mentega dan garam," kata Homan.

Sebagai gantinya, cobalah topping jagung yang lebih sehat seperti minyak zaitun, air perasan jeruk nipis, atau keju rendah lemak.

Jagung utuh dalam bentuk tepung jagung, tepung jagung, polenta, bubur jagung, dan bahkan popcorn juga memiliki manfaat kesehatan.

Tetapi sirup jagung fruktosa tinggi atau gula jagung, pemanis yang ditemukan di banyak makanan olahan seperti sereal, roti, biskuit, dan biskuit, meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.

"Sebaiknya hindari produk yang dibuat dengan sirup jagung," kata Homan.

Selanjutnya, Homan menguraikan enam manfaat kesehatan dari jagung.

1. Membantu pencernaan dan kesehatan usus

Jagung mengandung serat tidak larut yang tinggi, yang dapat melunakkan feses (kotoran) dan mencegah sembelit.

Jika kita pernah melihat apa yang tampak seperti biji jagung utuh dalam kotoran, itu bukan karena ada masalah dengan sistem pencernaan.

Baca juga: Fakta-fakta Sistem Pencernaan, Tahukah Kamu Berapa Ukuran Usus?

"Sistem pencernaan memecah bagian dalam biji jagung yang berdaging, yang mengandung nutrisi, vitamin, dan serat yang penting," ungkap Homan.

"Biji-biji jagung yang ada di dalam kotoran kita adalah kulit luar yang keras dan berlilin yang terbuat dari selulosa."

Tubuh tidak dapat mencerna cangkang berserat ini. Bahan tersebut berfermentasi di usus, itulah sebabnya kita mungkin merasa bergas setelah makan banyak jagung.

Serat jagung juga berfungsi sebagai prebiotik. "Artinya, prebiotik memberi makan bakteri sehat dalam usus," lanjut dia.

"Kandungan ini membantu sistem pencernaan, memecah dan menyerap nutrisi dari jagung."

Selama proses ini, bakteri dalam mikrobioma usus mengubah jagung menjadi produk yang disebut asam lemak rantai pendek.

Asam lemak ini dapat menurunkan risiko kanker kolorektal.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com