Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Suntik Barbie Botox untuk Bikin Leher Ramping

Kompas.com - 04/09/2023, 10:01 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Memiliki tubuh yang langsing dan pipi tirus ternyata belum cukup untuk sebagian orang. Bagian leher pun kalau bisa dibuat lebih ramping dan jenjang dengan cara melakukan suntik botox.

Seiring dengan kepopuleran film Barbie, terjadi kenaikan permintaan kosmetik prosedur agar menyerupai dengan boneka Barbie. Video dengan tanda pagar #BarbieBotox misalnya, telah dilihat 11.2 juta kali di TikTok.

Tren ini diminati perempuan berusia 20-an yang melakukan prosedur penyuntikan botulinum toxin seperti Botox, supaya memiliki fisik seperti bintang film Barbie, Margot Robbie.

"Prosedurnya ditujukan untuk memiliki leher yang ramping dan dianggap mirip dengan aktris yang memerankan Barbie," kata CEO Revance Therapeutics, Dustin Sjuts kepada Reuters.

Prosedur yang disebut juga dengan Trap Tox itu dipakai dokter untuk menyuntikkan botulinum toxin ke otot trapexius di punggung atas untuk mengatasi migrain dan nyeri bahu.

Baca juga: Amankah Injeksi Filler dan Botox Sejak Muda?

Kini prosedur itu sudah disetujui oleh lembaga berwenang untuk tujuan kosmetik dan terbatas pada bagian wajah, dalam kategori off-label.

Dokter bedah plastik Scot Glaberg mengatakan, saat ini makin banyak orang yang ingin lehernya tidak terlalu tebal.

"Mereka ingin leher yang ramping dan lebih berkontur," katanya.

Suntikan botox sendiri merupakan perawatan antipenuaan yang banyak dilakukan orang berusia di atas 40 tahun. Namun, penggunaannya pada perempuan muda menimbulkan kekhawatiran.

Para ahli juga menyebut suntikan yang dilakukan secara tidak kompeten, misalnya di salon atau bukan dokter, bisa menimbulkan komplikasi.

Dokter kulit Shilpi Kheterpal mengatakan, jika dilakukan sejak muda maka lama kelamaan prosedur ini akan menjadi kurang efektif.

Baca juga: Berbalut Wastra Nusantara, Andien Jadi Barbie dengan Kearifan Lokal

"Jika mereka mendapatkan botox dosis tinggi secara rutin, lama-lama efeknya berkurang, bukan hanya dengan botox tapi juga produk lain di pasaran, karena molekulnya sama," kata Kheterpal.

Botulinum toxin sendiri pada dasarnya aman, tetapi risiko bisa muncul jika penyuntikan tidak tepat karena bisa membuat otot di sekitar tempat penyuntikan akan menjadi lemah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com