Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunggulan dan Efek Samping Pil KB yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 21/09/2023, 19:23 WIB
Putri Aulia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Pil KB adalah salah satu metode kontrasepsi yang menggunakan hormon untuk mengatur kehamilan. Jika digunakan dengan benar, tingkat keberhasilannya mencapai 99 persen.

Kehamilan terjadi ketika sel telur yang dilepaskan dari ovarium dibuahi oleh sperma dan kemudian menempel di dinding rahim, di mana akan berkembang menjadi janin.

Hormon dalam tubuh kita mengatur ovulasi dan kondisi rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.

Kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, koyo, dan cincin vagina, mengandung hormon estrogen dan progestin. Hormon-hormon ini menghentikan ovulasi dan mengubah lendir serviks sehingga sperma kesulitan mencapai sel telur.

Selain itu, hormon tersebut dapat mengubah lapisan rahim sehingga sel telur yang telah dibuahi sulit menempel.

Meski begitu, ada beberapa efek samping dari penggunaan pil KB, yaitu:

  • Payudara terasa sakit atau bengkak
  • Sedikit darah, atau bercak, di antara periode menstruasi
  • Menstruasi yang lebih ringan
  • Perubahan suasana hati
  • Sakit kepala ringan

Baca juga: Minum Pil KB Kedaluwarsa, Apa yang Bakal Terjadi?

Efek samping jangka panjang dari pil KB

Penggunaan pil KB dapat memiliki efek pada tekanan darah. Oleh karena itu, disarankan untuk rutin memeriksa tekanan darah saat berkunjung ke dokter untuk memastikan semuanya tetap dalam batas normal.

Jika mengalami masalah dengan perubahan tekanan darah, konsultasikan dengan dokter untuk mencari jenis kontrasepsi yang lebih sesuai.

Penting juga untuk mengetahui bahwa pil KB kombinasi tidak disarankan bagi mereka yang memiliki riwayat pembekuan darah, berisiko tinggi terkena pembekuan darah, atau telah mengalami tromboemboli vena (VTE).

Kandungan estrogen dalam pil ini dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. Sebagai alternatif, kontrasepsi yang hanya mengandung hormon progestin saja mungkin lebih cocok.

Selain itu, penggunaan pil KB juga dapat memengaruhi kadar kolesterol. Jenis pil yang kita gunakan dan jumlah estrogen serta progestin yang terkandung di dalamnya dapat memengaruhi sejauh mana perubahan pada kadar kolesterol.

Namun, secara keseluruhan, perubahan pada kadar kolesterol akibat penggunaan pil KB biasanya tidak signifikan dan tidak akan berdampak besar pada kesehatan.

Baca juga: Cara Mengatasi Efek Samping akibat Penggunaan Pil KB

Selain praktis, pil KB juga punya kelebihan tidak akan mempengaruhi kemampuan untuk hamil dalam jangka panjang.

Hormon-hormon dalam pil KB hanya berada dalam tubuh kita dalam jangka waktu yang singkat. Setelah berhenti mengonsumsi pil KB, tubuh akan kembali ke siklus menstruasi alaminya dan bisa kembali hamil.

Namun, penting untuk diingat, setelah berhenti mengonsumsi pil KB, siklus menstruasi mungkin memerlukan beberapa bulan untuk kembali normal.

Oleh karena itu, jika kita berencana untuk hamil setelah berhenti mengonsumsi pil KB, bersabarlah dan beri waktu bagi tubuh untuk beradaptasi kembali ke kondisi alaminya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com