Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gejala Demam Berdarah Dengue yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 28/09/2023, 19:14 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit serius yang bisa diderita oleh siapa saja, terutama di daerah tropis dan subtropis seperti indonesia.

Tren kejadian DBD dari waktu ke waktu mengalami peningkatan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI awal tahun 2023 hingga minggu ke-33 ada 57.884 kasus DBD dan 422 kematian yang dilaporkan 462 kabupatan atau kota di 34 provinsi di Indonesia. Sementara, sekitar 75 persen kasus DBD terjadi pada usia 5-44 tahun.

DBD ini merupakan penyakit yang ditularkan oleh vektor nyamuk, terutama aedes aegypti dan aedes albopictus yang membawa virus.

Seseorang bahkan dapat terinfeksi virus DBD hingga beberapa kali. Jika terinfeksi untuk kedua kalinya, hal ini dapat meningkatkan risiko DBD berat hingga mematikan.

Umumnya,nyamuk ini menggigit di pagi dan sore hari saat aktivitas banyak dilakukan.

Baca juga: Nyamuk Aedes Aegypti, Penyebab DBD

Biasanya, demam yang disebabkan oleh dengue tidak disertai batuk atau pilek. Anak yang terinfeksi virus ini mungkin kehilangan nafsu makan, muntah, atau mengalami diare.

Namun, Ketua Komunitas Dengue Indonesia, Sri Rezeki Hadinegoro menekankan bahwa tanda yang harus diwaspadai adalah demam tinggi selama tiga hari.

“Clue-nya adalah demam. Jadi pada anak kalau sudah 3 hari diobati sendiri di rumah dan panasnya tidak turun, perlu pemeriksaan laboratorium yang secara berkala bisa kita menunjukkan oh ini demam berdarah atau bukan ya,” jelas Sri.

Penting untuk menghitung tiga hari ini dengan teliti. Ini harus dihitung dengan jam dan waktu, sehingga tidak ada keterlambatan dalam penanganan medis.

Khususnya untuk anak-anak di bawah usia lima tahun, penting bagi ibu atau pengasuh untuk sangat memperhatikan gejala demam. Terkadang, anak-anak kecil mungkin tidak bisa mengkomunikasikan gejalanya dengan baik, jadi perhatian ekstra diperlukan.

Selain itu, jika demam anak tak kunjung membaik setelah mengonsumsi parasetamol, itu bisa menjadi indikasi bahwa ada sesuatu yang serius. Demam yang sulit diatasi harus segera diwaspadai sebagai Demam Berdarah Dengue (DBD).

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, tindakan pertama yang harus diambil sebelum pergi ke puskesmas atau rumah sakit adalah memberikan anak banyak cairan.

“Tapi paling penting cairan apa saja yang ada di rumah itu diusahakan minum banyak jadi ya ganti cairannya,” jelas Maxi.

Baca juga: Polusi Cahaya Picu Nyamuk Aedes Aegypti Aktif di Malam Hari

Penting juga untuk segera mencari bantuan medis. DBD bisa sangat berbahaya dan memerlukan perawatan yang intensif. Untuk itu, penting untuk tidak menunda dalam mencari pertolongan medis jika gejala-gejala ini muncul.

Pengetahuan dan tindakan yang cepat adalah kunci. DBD bisa menjadi ancaman serius, tetapi dengan pemahaman dan tindakan yang tepat, kita dapat membantu melindungi anak-anak dari dampak yang lebih parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com