Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2023, 11:15 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

 

KOMPAS.com - Rasa nyeri di payudara selalu menakutkan dan mengejutkan. Berbagai skenario buruk mungkin langsung terlintas di benak kita disertai rasa panik apakah ini gejala kanker payudara, penyakit yang jadi penyebab kematian tertinggi perempuan di Indonesia ini.

Kanker payudara adalah penyakit yang perlu diwaspadai. Apalagi walau sudah ada metode deteksi dini seperti mamografi, USG payudara, dan tes genetik, tetap saja sulit mengusir rasa cemas ketika kita mendapati ada yang tidak biasa di payudara, seperti rasa nyeri.

Menurut dokter onkologi Dr.Marleen Meyers, nyeri pada payudara sebenarnya adalah hal yang cukup normal.

"“Dalam banyak kasus, nyeri ini tidak terkait dengan patologi yang signifikan. Namun kita juga tidak pernah bisa mengatakan bahwa nyeri payudara bukan disebabkan oleh kanker,” kata Meyers.

Baca juga: Ukuran Payudara Besar Jadi Halangan Wanita Berolahraga

Nyeri saat PMS

Nyeri payudara yang paling umum dialami terjadi menjelang menstruasi (PMS). Rasa nyerinya biasanya bersifat tumpul atau seperti pegal, diikuti dengan pembengkakan payudara.

Nyeri payudara karena sedang PMS juga biasanya terjadi di kedua payudara.

Selain saat haid, nyeri payudara juga bisa dialami oleh ibu hamil yang disertai dengan rasa gatal dan juga lebih sensitif.

Meyers mengatakan, nyeri payudara yang terjadi secara acak (tidak terkait dengan siklus haid atau kehamilan), perlu diwaspadai.

"Rasa nyerinya lebih tajam dan cenderung menetap atau hilang timbul," katanya seperti dikutip dari Huffington.

Tanda lain yang harus diwaspadai adalah rasa nyeri yang terlokalisasi di satu payudara.

Secara khusus, jika rasa nyeri itu terjadi di titik yang sama di satu payudara dan juga kita mendapati ada benjolan selama beberapa waktu, segera periksakan ke dokter.

Baca juga: 6 Kebiasaan Buruk Wanita yang Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Dokter bedah onkologi, Dr.Regina Hampton, mengatakan mayoritas kanker tidak menyebabkan rasa nyeri. Walau begitu, kita tidak boleh mengabaikan gejala yang tidak biasa yang terjadi di tubuh kita.

Untuk itu ia mengingatkan pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin.

"Kita yang lebih mengenal tubuh kita, karena itu lakukan pemeriksaan sendiri agar bisa segera diketahui jika ada perubahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com