Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengupas "Misteri" Chemistry dalam Hubungan Asmara

Kompas.com - 18/10/2023, 09:18 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Situs kencan sering kali menjanjikan orang bertemu dengan orang lain yang memiliki kecocokan, namun tidak pernah dijelaskan apa itu kecocokan.

Chemistry yang baik adalah pengalaman merasakan hubungan yang intens dengan calon pasangan. Tapi bagaimana cara kerjanya?

Misteri tentang chemistry telah banyak dikupas oleh tiga orang psikolog: Harry Reis, Annie Regan, dan Sonja Lyubomirsky.

Mereka menggambarkan chemistry sebagai properti yang muncul dari interaksi komponen persepsi, emosional, dan perilaku.

Disebutkan, chemistry sebagai sebuah pengalaman, namun tidak mengaitkan penjelasan tersebut dengan teori kesadaran.

"Saya mengisi kesenjangan ini dengan mengaitkan analisis chemistry mereka dengan apa yang saya pikir tentang empat mekanisme utama otak dari pengalaman sadar."

"Hal itu terdiri dari representasi saraf, pengikatan, koherensi, dan kompetisi."

Baca juga: 5 Faktor Ini Bikin Chemistry dengan Pasangan Menjadi Kuat dan Romantis

Demikian ungkap Paul Thagard, Ph.D., seorang filsuf dan ilmuwan kognitif asal Kanada. Buku terbarunya, yang diterbitkan oleh Columbia University Press, Balance: How it Works and What it Means.

  • Representasi

Bayangkan dua orang bernama, Pat dan Sam, sedang melakukan kencan pertama.

Pengalaman persepsi mereka satu sama lain didapat dari penampilan visual, suara, dan mungkin sentuhan jika mereka berpelukan atau berjabat tangan.

Penciuman juga dapat berkontribusi pada kesan pertama melalui parfum, cologne, sabun, atau bau badan.

Otak Pat merepresentasikan Sam dan begitu pun sebaliknya. Tetapi, penampilan visual saja hanyalah awal dari chemistry yang membutuhkan koordinasi timbal balik.

Baca juga: 7 Faktor yang Memperkuat Chemistry dalam Hubungan Asmara

Cara utama untuk melakukan koordinasi visual adalah dengan saling tersenyum, selain mengangguk dan gerakan positif lain yang dapat membantu.

Bahasa tubuh dapat disinkronkan ketika Pat dan Sam yang bersandar satu sama lain atau bersentuhan dengan santai.

Nah, sejauh ini, kontributor terbesar untuk chemistry romantis adalah percakapan.

Dengan percakapan, Pat dan Sam membentuk representasi pendengaran dari ucapan satu sama lain.

Orang-orang membentuk hubungan sosial yang lebih baik dalam percakapan ketika mereka saling merespons dengan cepat.

Jika Pat dan Sam mengalami kelambatan dalam percakapan, mereka akan merasakan kurangnya chemistry dan menyimpulkan bahwa mereka tidak terlalu tertarik satu sama lain.

Reis, Regan, dan Lyubomirsky menekankan, chemistry sering kali diwujudkan dengan komunikasi nonverbal yang meliputi kontak mata, mimik wajah, dan ekspresi tubuh.

Sensasi tubuh lainnya mungkin termasuk kesemutan dan rasa tak nyaman di perut yang mengindikasikan ketertarikan dengan kegugupan.

Reis, Regan, dan Lyubomirsky lantas mengenali komponen afektif yang besar dari chemistry.

Reaksi emosional Pat dan Sam bergantung pada bagaimana otak merepresentasikan situasi, termasuk pertemuan mereka.

Juga keterlibatan percakapan, perubahan tubuh yang dialami, dan penilaian sadar atau tidak sadar tentang seberapa baik interaksi tadi memuaskan tujuan masing-masing --seperti menemukan cinta atau bahkan seks.

Baca juga: Mengapa Kita Tak Punya “Chemistry” dengan Pria Baik?

Reaksi dapat bervariasi dalam intensitas dari ketertarikan ringan hingga kegembiraan bersama, dibarengi bahasa tubuh yang menyampaikan tingkat sinkronisasi emosional.

Emosi positif lain yang dibagikan bersama dapat meningkatkan hubungan, termasuk kegembiraan jika mereka membuat satu sama lain tertawa, dan nafsu jika ketertarikan seksual mulai terbangun.

Pat dan Sam mungkin juga memiliki representasi saraf abstrak satu sama lain, seperti memandang satu sama lain sebagai orang yang cerdas dan memiliki nilai etika dan politik yang sama.

Seperti yang ditegaskan oleh Reis, Regan, dan Lyubomirsky, chemistry bukanlah salah satu dari efek representasi persepsi, sensasi internal, emosi, dan pemikiran abstrak.

Sebaliknya, interaksi mereka memiliki sifat yang muncul dari rasa saling terhubung yang sama dengan chemistry.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com