Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengupas "Misteri" Chemistry dalam Hubungan Asmara

Chemistry yang baik adalah pengalaman merasakan hubungan yang intens dengan calon pasangan. Tapi bagaimana cara kerjanya?

Misteri tentang chemistry telah banyak dikupas oleh tiga orang psikolog: Harry Reis, Annie Regan, dan Sonja Lyubomirsky.

Mereka menggambarkan chemistry sebagai properti yang muncul dari interaksi komponen persepsi, emosional, dan perilaku.

Disebutkan, chemistry sebagai sebuah pengalaman, namun tidak mengaitkan penjelasan tersebut dengan teori kesadaran.

"Saya mengisi kesenjangan ini dengan mengaitkan analisis chemistry mereka dengan apa yang saya pikir tentang empat mekanisme utama otak dari pengalaman sadar."

"Hal itu terdiri dari representasi saraf, pengikatan, koherensi, dan kompetisi."

Demikian ungkap Paul Thagard, Ph.D., seorang filsuf dan ilmuwan kognitif asal Kanada. Buku terbarunya, yang diterbitkan oleh Columbia University Press, Balance: How it Works and What it Means.

  • Representasi

Bayangkan dua orang bernama, Pat dan Sam, sedang melakukan kencan pertama.

Pengalaman persepsi mereka satu sama lain didapat dari penampilan visual, suara, dan mungkin sentuhan jika mereka berpelukan atau berjabat tangan.

Penciuman juga dapat berkontribusi pada kesan pertama melalui parfum, cologne, sabun, atau bau badan.

Otak Pat merepresentasikan Sam dan begitu pun sebaliknya. Tetapi, penampilan visual saja hanyalah awal dari chemistry yang membutuhkan koordinasi timbal balik.

Cara utama untuk melakukan koordinasi visual adalah dengan saling tersenyum, selain mengangguk dan gerakan positif lain yang dapat membantu.

Bahasa tubuh dapat disinkronkan ketika Pat dan Sam yang bersandar satu sama lain atau bersentuhan dengan santai.

Nah, sejauh ini, kontributor terbesar untuk chemistry romantis adalah percakapan.

Dengan percakapan, Pat dan Sam membentuk representasi pendengaran dari ucapan satu sama lain.

Orang-orang membentuk hubungan sosial yang lebih baik dalam percakapan ketika mereka saling merespons dengan cepat.

Jika Pat dan Sam mengalami kelambatan dalam percakapan, mereka akan merasakan kurangnya chemistry dan menyimpulkan bahwa mereka tidak terlalu tertarik satu sama lain.

Reis, Regan, dan Lyubomirsky menekankan, chemistry sering kali diwujudkan dengan komunikasi nonverbal yang meliputi kontak mata, mimik wajah, dan ekspresi tubuh.

Sensasi tubuh lainnya mungkin termasuk kesemutan dan rasa tak nyaman di perut yang mengindikasikan ketertarikan dengan kegugupan.

Reis, Regan, dan Lyubomirsky lantas mengenali komponen afektif yang besar dari chemistry.

Reaksi emosional Pat dan Sam bergantung pada bagaimana otak merepresentasikan situasi, termasuk pertemuan mereka.

Juga keterlibatan percakapan, perubahan tubuh yang dialami, dan penilaian sadar atau tidak sadar tentang seberapa baik interaksi tadi memuaskan tujuan masing-masing --seperti menemukan cinta atau bahkan seks.

Reaksi dapat bervariasi dalam intensitas dari ketertarikan ringan hingga kegembiraan bersama, dibarengi bahasa tubuh yang menyampaikan tingkat sinkronisasi emosional.

Emosi positif lain yang dibagikan bersama dapat meningkatkan hubungan, termasuk kegembiraan jika mereka membuat satu sama lain tertawa, dan nafsu jika ketertarikan seksual mulai terbangun.

Pat dan Sam mungkin juga memiliki representasi saraf abstrak satu sama lain, seperti memandang satu sama lain sebagai orang yang cerdas dan memiliki nilai etika dan politik yang sama.

Seperti yang ditegaskan oleh Reis, Regan, dan Lyubomirsky, chemistry bukanlah salah satu dari efek representasi persepsi, sensasi internal, emosi, dan pemikiran abstrak.

Sebaliknya, interaksi mereka memiliki sifat yang muncul dari rasa saling terhubung yang sama dengan chemistry.


  • Pengikatan

Perseptual, emosional, dan konseptualisasi abstrak dari Pat dan Sam terhadap satu sama lain membutuhkan pengikatan representasi saraf ke dalam representasi baru.

Pengikatan sekilas seperti Pat yang menyadari bahwa Sam memiliki rambut hitam dapat dilakukan dengan sinkronisasi representasi saraf.

Tetapi kesimpulan yang lebih permanen seperti Sam melihat Pat sebagai orang yang menyenangkan lebih mungkin membutuhkan pengikatan saraf, demi menghasilkan representasi baru yang bertahan lama.

Chemistry tidak terjadi sekaligus, tetapi tergantung pada bagaimana interaksi berkembang.

Kecanggungan awal dapat diatasi dengan meningkatkan jumlah kesenangan dan ketertarikan bersama.

Pertemuan pertama yang baik akan meninggalkan kenangan yang menyenangkan bagi Pat dan Sam tentang interaksi mereka, yang diatur secara kasar berdasarkan urutan kejadian.

Urutan ini bergantung pada kemampuan otak untuk mengikat dan menghubungkan peristiwa-peristiwa tersebut ke dalam ingatan yang masuk akal, tentang bagaimana interaksi tersebut berlangsung.

  • Koherensi

Kemudin, melalui interaksi mereka, Pat dan Sam berharap dapat memahami satu sama lain dengan membentuk interpretasi yang koheren tentang apa yang diyakini, diinginkan, dan dihargai oleh masing-masing.

Koherensi dapat dengan mudah gagal --misalnya, jika Pat mengaku berdedikasi pada kesetaraan tetapi membuat komentar rasis.

Secara lebih interaktif, Pat dan Sam dapat menemukan koherensi dalam pandangan mereka jika mereka menyadari bahwa mereka memiliki tujuan, rencana, dan nilai yang sama.

Reis, Regan, dan Lyubomirsky tidak menggunakan istilah "koherensi", tetapi mereka menggambarkan bagaimana chemistry dapat muncul dari identitas bersama dan tujuan pribadi yang sesuai.

Jadi, chemistry yang mungkin berkembang antara Pat dan Sam lebih dari sekadar ketertarikan fisik satu sama lain.

Sebab, percakapan juga mengungkapkan apakah mereka cocok satu sama lain dalam hal agama, rencana karier, gaya hidup, bahkan preferensi geografis.

  • Persaingan

Reis, Regan, dan Lyubomirsky menggambarkan bagaimana perhatian bersama sangat penting untuk keselarasan interaksi yang berkontribusi pada chemistry.

Jika Pat terus-menerus memeriksa ponselnya, maka Sam secara alami akan menyimpulkan kurangnya ketertarikan Pat dalam hubungan mereka.

Perhatian merupakan hasil dari persaingan antara representasi saraf.

Pat dan Sam akan berkembang jika mereka lebih tertarik satu sama lain daripada banyak gangguan di sekeliling mereka.

Persaingan sebagian besar dibentuk oleh emosi --dalam hal ini, Pat dan Sam menemukan satu sama lain cukup menarik, menggairahkan, menyenangkan, dan seksi untuk memusatkan perhatian.

Baik faktor konseptual maupun faktor yang diwujudkan, dapat berkontribusi pada perasaan bahwa momen percakapan tersebut layak mendapat perhatian lebih daripada lingkungan sekitar atau masalah lain.

Persaingan saraf menentukan apakah ada kesadaran satu sama lain, dan menyampaikan tingkat ketertarikan yang bersambut untuk melanjutkan hubungan.

Reis, Regan, dan Lyubomirsky menggambarkan chemistry sebagai sesuatu yang muncul dari interaksi proses kognitif, afektif, dan perilaku.

"Sejalan dengan itu, saya telah menggambarkan pengalaman sadar kimiawi yang membutuhkan interaksi saraf, kesimpulan yang membuat interaksi masuk akal, dan respons emosional yang mengerahkan perhatian untuk mengabaikan gangguan," ungkap Paul Thagard.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/18/091839020/mengupas-misteri-chemistry-dalam-hubungan-asmara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke