Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2023, 17:12 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber SELF

KOMPAS.com - Sesak napas dapat menjadi gejala yang cukup mengkhawatirkan. Apalagi jika kondisinya muncul di saat kita beraktivitas dengan intensitas rendah, seperti menaiki tangga.

Dalam istilah medis, sesak napas sering disebut disebut dispnea. Kondisi ini biasanya ditandai dengan keluhan sesak di dada, merasa membutuhkan lebih banyak udara, hingga seperti tercekik.

Meski tidak selalu menjadi tanda penyakit serius, merasa kehabisan napas terutama saat atau setelah naik tangga merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan.

"Kondisi itu tidak selalu menandakan masalah besar. Terkadang, itu dapat terjadi karena tubuh tidak terbiasa melakukannya."

Demikian kata Dr. Sadia Benzaquen, M.D., ahli paru dan profesor di departemen penyakit dalam Fakultas Kedokteran University of Cincinnati, Amerika Serikat.

Baca juga: Kecemasan Berlebihan Bisa Picu Sesak Napas, Benarkah? 

Penyebab sesak napas setelah naik tangga

Ada sejumlah kondisi kesehatan yang dapat menjadi pertanda dari adanya masalah pernapasan, terutama setelah naik tangga. Melansir laman Self, berikut penjelasan selengkapnya.

1. Dekondisi tubuh

Dekondisi dapat digambarkan sebagai bentuk penyesuaian tubuh saat melakukan aktivitas tertentu di luar kebiasaan sehari-hari.

Misalnya kita tinggal di apartemen dan sudah terbiasa ke tempat tujuan menggunakan lift. Tapi karena satu dan lain hal, kita terpaksa naik tangga untuk menuju ke tempat tinggal.

Sesak napas yang dialami setelah naik tangga bisa dikatakan satu gejala yang normal.

"Secara umum jika mengalami dekondisi, kita mungkin merasakan sedikit sesak napas saat menaiki tangga," kata Dr. Benzaquen.

2. Tubuh tidak terlalu bugar

Sesak napas setelah melakukan aktivitas fisik tertentu juga berhubungan dengan tingkat kebugaran seseorang.

Kurangnya kebugaran fisik dapat menjadi penyebab sesak napas setelah naik tangga. Terutama pada orang yang jarang berolahraga. 

Ketika melakukan gerakan berintensitas rendah sekali pun, paru-paru jadi bekerja lebih keras untuk mendapatkan oksigen sehingga muncul gejala sesak napas.

"Jika kita adalah orang yang sehat, seharusnya tidak akan mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas yang normal," paparnya.

Baca juga: 7 Penyebab Sesak Napas yang Jarang Disadari 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com