KOMPAS.com - Praktik quiet quitting tak hanya berlaku dalam dunia kerja saja.
Untuk soal asmara, kita juga bisa menerapkan prinsip 'sekedarnya' ini.
Khususnya jika kita sebenarnya sudah lelah berkencan dan tak juga menemukan pasangan yang sesuai.
Baca juga: 5 Tanda Perilaku Quiet Quitting oleh Pasangan yang Perlu Dikenali
Kate MacLean, pakar hubungan layanan kencan online Kanada, Plenty of Fish mengatakan mencurahkan terlalu banyak energi dan waktu ke dalam dalam dunia asmara bisa menyebabkan burnout, seperti layaknya bekerja.
"Itulah mengapa penting menerapkan prinsip quiet quitting untuk kehidupan kencan yang lebih memuaskan," terangnya.
Caranya dengan menetapkan batasan yang jelas dan menjadi lebih peduli pada diri sendiri.
"Ini tentang menghindari hal-hal ekstrem, apakah itu bersumpah untuk tidak berkencan selamanya atau mencari pasangan menghabiskan waktu Anda."
Baca juga: Quiet Quitting Juga Terjadi dalam Hubungan Asmara, Ketahui Gejalanya
Lelah karena kerap mendapat teman kencan yang buruk, toxic relationship maupun terlalu fokus mencari pasangan bisa membuat kelelahan.
“Seringkali para pelaku kencan percaya bahwa berusaha lebih keras berarti memberi setiap orang kesempatan, terlepas dari naluri atau tingkat energi mereka,” kata Rachel DeAlto, kepala pakar kencan di aplikasi Match.
Akhirnya, kita menghabiskan banyak waktu dan energi dengan orang yang tidak tepat.
“Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang fokus pada kelompok pilihan yang lebih kecil dibandingkan dengan pilihan yang tidak terbatas akan lebih berhasil dalam berkencan,” jelas DeAlto.
"Itu adalah perubahan pola pikir," tegasnya.
Baca juga: Alasan Mengapa Kita Tidak Harus Berkencan dengan Orang Setipe
Pada dasarnya, quiet quitting bisa memberkan hasil yang lebih berkualitas dalam dunia percintaan kita.
"Quiet quitting akan membuat Anda siap untuk memastikan bahwa Anda tidak menerima apa pun yang kurang dari yang pantas Anda terima," terang MacLean.