Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemu Berkencan? Coba Terapkan Quiet Quitting untuk Soal Asmara

Kompas.com, 10 November 2023, 09:09 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber InStyle

KOMPAS.com - Praktik quiet quitting tak hanya berlaku dalam dunia kerja saja.

Untuk soal asmara, kita juga bisa menerapkan prinsip 'sekedarnya' ini.

Khususnya jika kita sebenarnya sudah lelah berkencan dan tak juga menemukan pasangan yang sesuai.

Baca juga: 5 Tanda Perilaku Quiet Quitting oleh Pasangan yang Perlu Dikenali

Kate MacLean, pakar hubungan layanan kencan online Kanada, Plenty of Fish mengatakan mencurahkan terlalu banyak energi dan waktu ke dalam dalam dunia asmara bisa menyebabkan burnout, seperti layaknya bekerja.

"Itulah mengapa penting menerapkan prinsip quiet quitting untuk kehidupan kencan yang lebih memuaskan," terangnya.

Caranya dengan menetapkan batasan yang jelas dan menjadi lebih peduli pada diri sendiri.

"Ini tentang menghindari hal-hal ekstrem, apakah itu bersumpah untuk tidak berkencan selamanya atau mencari pasangan menghabiskan waktu Anda."

Baca juga: Quiet Quitting Juga Terjadi dalam Hubungan Asmara, Ketahui Gejalanya

Manfaat quiet quitting untuk kehidupan asmara

Lelah karena kerap mendapat teman kencan yang buruk, toxic relationship maupun terlalu fokus mencari pasangan bisa membuat kelelahan.

“Seringkali para pelaku kencan percaya bahwa berusaha lebih keras berarti memberi setiap orang kesempatan, terlepas dari naluri atau tingkat energi mereka,” kata Rachel DeAlto, kepala pakar kencan di aplikasi Match.

Akhirnya, kita menghabiskan banyak waktu dan energi dengan orang yang tidak tepat.

“Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang fokus pada kelompok pilihan yang lebih kecil dibandingkan dengan pilihan yang tidak terbatas akan lebih berhasil dalam berkencan,” jelas DeAlto.

"Itu adalah perubahan pola pikir," tegasnya.

Baca juga: Alasan Mengapa Kita Tidak Harus Berkencan dengan Orang Setipe

Pada dasarnya, quiet quitting bisa memberkan hasil yang lebih berkualitas dalam dunia percintaan kita.

"Quiet quitting akan membuat Anda siap untuk memastikan bahwa Anda tidak menerima apa pun yang kurang dari yang pantas Anda terima," terang MacLean.

Cara menerapkannya

Dampak emosional pandemi membuat para Gen Z pengguna Tinder menjadi lebih terbuka. Misalnya, terlihat dari peningkatan sebesar 550 persen dalam hal penggunaan kata ?cintai diri sendiri? atau ?self-love? pada bio Tinder pengguna di Indonesia.SHUTTERSTOCK Dampak emosional pandemi membuat para Gen Z pengguna Tinder menjadi lebih terbuka. Misalnya, terlihat dari peningkatan sebesar 550 persen dalam hal penggunaan kata ?cintai diri sendiri? atau ?self-love? pada bio Tinder pengguna di Indonesia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau