Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Menurunkan Berat Badan dengan Diet Tinggi Karbohidrat?

Kompas.com - 25/11/2023, 09:34 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mungkin kamu sering mendengar bahwa karbohidrat adalah musuh bagi mereka yang sedang mencoba menurunkan berat badan. Namun kenyataannya tidak sesederhana itu. Ahli gizi terdaftar, Anna Taylor, RD, LD, mengatakan, “Tidak semua karbohidrat sama”.

Karbohidrat dapat memberikan energi, melindungi dari penyakit, dan sebenarnya membantu mengendalikan berat badan, tergantung jenis karbohidratnya.

Secara garis besar ada dua jenis karbohidrat:

· Karbohidrat sederhana lebih mudah dicerna dan merangsang produksi hormon insulin lebih banyak yang mengakibatkan kadar gula darah segera meningkat.

Contoh bahan makanan sumber karbohidrat sederhana adalah gula pasir, gula aren, gula tepung, gula kastor, gula batu, sirup, dan karamel.

· Karbohidrat kompleks merupakan jenis karbohidrat yang lebih sehat dan bergizi, sehingga memiliki banyak manfaat yang baik bagi tubuh.

Karbohidrat komplek dicerna tubuh dengan lebih lambat sehingga memberi pasokan gula yang stabil dan membantu merasa kenyang lebih lama, serta memberi energi. Karbohidrat ini mengandung tinggi serat, mineral, dan vitamin yang sangat penting bagi tubuh.

Jika kita mengonsumsi karbohidrat kompleks yang sehat, kita mungkin memperoleh beberapa manfaat seperti penurunan berat badan dan berkurangnya peradangan.

Baca juga: Jenis Karbohidrat untuk Turunkan Berat Badan

Namun tetap saja ada pro dan kontra dari diet makanan tinggi karbohidrat.

Apa itu diet tinggi karbohidrat?

Taylor mengatakan tidak ada definisi resmi tentang diet tinggi karbohidrat, namun dia menawarkan panduan berikut:

“Secara umum, diet karbohidrat berarti merekomendasikan sekitar 45% hingga 65% total kalori berasal dari karbohidrat,” jelasnya. “Jadi, diet tinggi karbohidrat berada pada batas atas kisaran tersebut atau mungkin mencakup lebih dari dua pertiga total kalori makanan.”

Kamu mungkin juga pernah mendengar bahwa diet Mediterania atau diet DASH mungkin dianggap sebagai cara makan tinggi karbohidrat.

“Diet Mediterania dan diet DASH adalah gaya atau pola makan yang berfokus pada makanan yang kita makan lebih sering dan lebih jarang –belum tentu kita selalu menggunakan proporsi atau rasio yang tepat dari makanan tersebut,” jelas Taylor.

“Tetapi banyak orang yang mengikuti diet Mediterania atau diet DASH mendapatkan asupan karbohidrat yang lebih tinggi, karena mereka mengonsumsi makanan nabati sehat kaya serat yang sebagian besar merupakan karbohidrat, seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.”

Baca juga: Jangan Dimusuhi, Karbohidrat Jenis Ini Dibutuhkan Tubuh

Ilustrasi karbohidrat, akibat kelebihan karbohidrat, mengapa seseorang yang kelebihan karbohidrat dapat menjadi gemuk. Shutterstock/Oleksandra Naumenko Ilustrasi karbohidrat, akibat kelebihan karbohidrat, mengapa seseorang yang kelebihan karbohidrat dapat menjadi gemuk.

Bisakah menurunkan berat badan dengan diet tinggi karbohidrat?

Jawabannya tidak sesederhana itu. Sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa diet tinggi karbohidrat mempengaruhi komposisi tubuh pada pria muda dan menghasilkan peningkatan yang signifikan pada total berat badan dan BMI (indeks massa tubuh).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com