Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2024, 19:02 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jakarta memiliki beragam mal yang kerap dijadikan pusat aktivitas, mulai dari belanja, kulineran, hingga hiburan. Namun, realitanya, sejumlah mal di Ibu Kota belum ramah pejalan kaki.

 

 

Hal tersebut diungkap oleh Co-Founder organisasi Transport for Jakarta, Adriansyah Yasin Sulaeman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/1/2024).

Baca juga:

“Kalau kita generalisir, masih belum lah (ramah pejalan kaki). Memang sudah ada beberapa perubahan (di beberapa tempat), tetapi masih banyak mal masih mengutamakan customer (pelanggan) mereka yang pakai kendaraan pribadi,” jelas Adrian. 

Dalam hal ini, tambahnya, memang ada mal yang sudah bertransformasi menjadi area publik dan ramah pejalan kaki. Salah satunya Sarinah, Jakarta Pusat.

“Mereka membuka akses pedestrian, yang tadinya terbatas hanya satu dua titik, tetapi dengan desain Sarinah yang baru, pejalan kaki bisa masuk mal dari segala penjuru,” tuturnya.

Baca juga: Edokko, Wahana Bermain ala Jepang yang Masuk Mal

Suasana pelataran Sarinah pada sore hari saat akhir pekan.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Suasana pelataran Sarinah pada sore hari saat akhir pekan.

Namun, di sisi lain, Adrian pun menyinggung soal sulitnya akses pejalan kaki di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Jaraknya sekitar 1,2 kilometer dari Sarinah.

Adrian mengatakan, pejalan kaki yang ingin masuk ke Grand Indonesia harus melalui pintu akses kecil yang letaknya kurang lebih 100 meter dari pintu utama. Padahal, idealnya, mal itu harus bisa diakses dari arah mana saja. 

“Ini bukan masalah kita bisa jalan dikit atau gimana. Mereka memang sengaja bikin akses untuk pejalan kaki lewat belakang. Itu juga bukan masalah 100 meternya, tapi itu kan nambah 100 meter untuk lansia (lanjut usia), untuk disabilitas. Dari situ sudah terlihat bahwa by design saja (aksesnya) tidak pedestrian friendly (ramah pejalan kaki),” terangnya.

Baca juga:

Adrian menilai, masih ada pula beberapa mal yang menganggap bahwa pejalan kaki itu bukan pengunjung utama mereka. 

Ia pun berharap agar mal-mal yang belum ramah pejalan kaki untuk segera berbenah dan mendesain ulang bangunannya agar lebih terbuka aksesnya. 

“Mal yang ideal itu harus punya akses directly to mall (langsung ke mal) dan akses langsung ke transportasi umum. Mal-mal yang punya kedua aspek itu pasti akan ramai," pungkasnya.

Baca juga: Jalan Kaki 4.000 Langkah Kurangi Risiko Penyakit Ginjal pada Obesitas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com