Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Superlative Gallery Gelar Pameran Solo “Mata Garis” Seniman Edi Bonetski

Kompas.com - 15/01/2024, 16:11 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelopor galeri digital dengan kelas dunia pertama di Asia Tenggara, Superlative Gallery, mempersembahkan pameran seni bertajuk "Mata Garis" di Bali mulai Jumat (5/1/2024) hingga Senin (5/2/2024).

Pameran tersebut menampilkan karya seniman Edi Bonetski yang dikenal di luar arus utama seni rupa dengan kecenderungan karyanya yang mengingatkan pada gerakan Art Brut.

Pada pameran tersebut, Superlative Gallery mengajak penonton menjelajah serta meresapi setiap karya Edi Bonetski.

Adapun Edi merupakan seniman yang dianggap sebagai sosok yang berhasil menghidupkan keindahan Art Brut. 

Baca juga: Mengenang Jejak Jalur Rempah di Kota Semarang Melalui Pameran Seni

Gerakan Art Brut sendiri dikenal sebagai gerakan seni yang bebas dari aturan umum di pendidikan seni, menciptakan karya yang murni dari ekspresi artistik pribadi.

Pameran tersebut jadi menarik karena Superlative Gallery sendiri mengusung visi bahwa seni memiliki kekuatan untuk merangkul sudut pandang baru tentang kehidupan, kompleksitas kota, dan esensi keberagaman. 

Edi Bonetski, dengan dedikasinya terhadap ekspresi seni, diharapkan mampu membawa perspektif baru kepada pengunjung galeri.

Tokoh seni terkemuka di Tanah Air, Tommy F Awuy mengatakan, Edi Bonetski merupakan pelukis atau seniman yang sama sekali tak lazimnya dipahami lewat kamus-kamus besar apalagi estetika yang bertebaran di sana-sini.

Baca juga: Universitas Kristen Maranatha dan IKJ Gelar Pameran Seni Rupa Interrelation III: Juxtacreation”

Pameran Mata Garis di Superlative Gallery merupakan peluang bagi pencinta seni untuk menyelami dunia ekspresi artistik yang dihadirkan oleh seorang seniman yang berani melintasi batas. Dok. Superlative Gallery Pameran Mata Garis di Superlative Gallery merupakan peluang bagi pencinta seni untuk menyelami dunia ekspresi artistik yang dihadirkan oleh seorang seniman yang berani melintasi batas.

"Edi Bonetski hadir di Superlative Gallery. Ia suka sekali meraung, menjerit, menggeliat dan mencakar apa pun itu sesuai bisik batinnya,” ujar Awuy dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (15/1/2024).

Sebagai informasi, pameran "Mata Garis" di Superlative Gallery merupakan peluang bagi pencinta seni untuk menyelami dunia ekspresi artistik yang dihadirkan oleh seorang seniman yang berani melintasi batas. 

Adapun kehadiran Awuy pada pembukaan pameran tersebut menjadikan pameran serasa makin Istimewa. 

Awuy dalam acara pembukaan menjadi manifestasi dukungan yang luar biasa terhadap perkembangan seni di Indonesia. 

Baca juga: Contemporary Art Gallery, Wisata Baru di TMII untuk Lihat Pameran Seni

Sebagai figur di dunia seni yang dihormati, kehadirannya memberikan pengakuan terhadap nilai dan potensi seni yang diusung oleh pameran "Mata Garis" di Superlative Gallery.

“Pengunjung pameran akan membaca karya-karya Edi Bonetski yang bergelimang abjad-abjad, berkejaran, lompat-melompat, dan jumpalitan. Dengan gairah tertentu pengunjung pun riang mengikuti arusnya,” ungkap Awuy

Adapun pameran "Mata Garis" bukan hanya menjadi persembahan seni visual, tetapi juga menjadi wadah apresiasi seni rupa yang beragam. 

Superlative Gallery berharap dapat menginspirasi pemikiran kritis dan memberikan kontribusi pada perkembangan seni di Indonesia.

Baca juga: Harga Tiket dan Jam Buka Pameran Seni Litter Critters di Erasmus Huis

Sebagai bagian dari rangkaian pameran, akan diadakan diskusi yang melibatkan tokoh di bidang kesenian Indonesia seperti Bill Mohdor dan Sudjud Dartanto. 

Edi Bonetski juga akan turut berpartisipasi dalam diskusi untuk berbagi pemikiran dan pengalaman pribadinya dalam menciptakan karya seni yang unik dan inspiratif.

"Superlative Gallery memberikan pengkayaan baru buat saya secara estetis warna, tubuh, dan laku dalam mengelola hajat pertunjukkan yang bernama pameran. Semoga ini bisa terus menjadi supporting system dalam hajat art, culture di semesta, seperti semangat vivere veni versum versus visi ada di Superlative," kata Edi Bonetski. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com