Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendisiplinkan Anak Tak Perlu Pakai Kekerasan, Coba 3 Cara Ini

Kompas.com - 11/02/2024, 18:07 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengajarkan kedisiplinan pada anak sangat penting untuk membentuk karakter dan kepribadian yang lebih baik hingga mereka dewasa.

Namun, tak sedikit orangtua yang mendidik anak untuk disiplin tetapi menggunakan kekerasan.

Hal itu harus ditinggalkan karena justru dapat berdampak negatif bagi perkembangannya.

Baca juga:

Lantas, bagaimana cara mendisplinkan anak tanpa kekerasan? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Cara mendisplinkan anak tanpa kekerasan

1. Menetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas

Meskipun tanpa kekerasan, orangtua tetap perlu berlaku tegas ketika mengajarkan anak agar lebih displin.

Hal ini bisa dimulai dengan menetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas jika anak melanggar aturan.

"Kita perlu kasih tahu ke anak (aturan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan). Aturan itu harus jelas," kata praktisi psikologi anak usia dini, Aninda SPsi, MPsiT, dalam acara Baby Huki di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: 4 Tips Bonding dengan Anak bagi Ibu Bekerja

Dengan memahami aturan, seiring waktu anak akan tahu di mana letak kesalahan yang membuatnya terpaksa menanggung konsekuensi.

2. Ajak anak berkomunikasi

Ilustrasi orangtua yang menerapkan smart parenting.Freepik Ilustrasi orangtua yang menerapkan smart parenting.

Dengan menetapkan aturan dan konsekuensi jelas, orangtua bisa lebih berkomunikasi dengan anak.

Menurut Aninda, orangtua milenial (usia 28-43 tahun) dan juga Gen Z (usia 19-27 tahun) umumnya lebih terbuka dan mau berkomunikasi, sehingga lebih mudah mengajarkan kedisiplinan pada anak sesuai dengan usianya.

"Kalau orangtua zaman dulu biasanya lebih kaku, makanya jadi lebih keras cara mendidiknya," terang Aninda.

Baca juga: Jangan Panik, Apa yang Harus Dilakukan Ketika Anak Sakit?

3. Mendengarkan perasaan anak

Aninda juga merekomendasikan orangtua mengadopsi pola asuh pintar atau smart parenting untuk mengajarkan kedisiplinan.

Pola asuh tersebut bisa diwujudkan dengan mendengarkan dan memahami perasaan anak, memberikan dukungan positif, serta menjalani self care.

Langkah-langkah ini menjadi kunci untuk menciptakan kebahagiaan. Tidak hanya bagi si kecil, tetapi juga bagi orangtua.

"Makanya dengan smart parenting, tak jarang anak bisa tumbuh menjadi anak-anak yang bahagia (serta disiplin) karena merasa kebutuhannya terpenuhi," imbuhnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com