KOMPAS.com - Aroma parfum kerap diasosiasikan dengan pemakainya. Ketika seseorang mencium wangi tertentu, ia mungkin akan teringat dirimu, karena parfum yang kamu pakai memiliki keharuman serupa.
Sangat menyenangkan untuk dikenali dengan cara ini, terutama ketika orang lain selalu memberi tahumu bahwa kamu wangi atau menanyakan parfum apa yang kamu kenakan.
“Dalam hal personal branding, aroma kita sama pentingnya dengan penampilan kita,” kata Elizabeth Kosich, penata gambar dan pendiri Elizabeth Kosich Styling.
Beruntung saat ini ada banyak sekali pilihan parfum dengan bermacam aroma yang dapat menonjolkan karakter seseorang. Untuk itu kita harus pandai memilih parfum yang sesuai dengan kepribadian masing-masing.
Sebagai contoh, aroma citrus memberi kesan segar dan bersemangat, cocok bagi mereka yang aktif, aroma rempah memberi kesan eksotik dan oriental, sedangkan aroma manis memberi kesan belia dan sexy.
Baca juga: 4 Jenis Aroma Parfum, Mana Pilihanmu?
Selain itu ada juga aroma yang memberi kesan klasik dan dewasa. Jika kamu ingin dikenal sebagai orang yang menyukai hal-hal klasik, aroma berikut ini mungkin cocok untukmu.
Dua parfum dengan aroma anyelir termasuk Eternity dari Calvin Klein dan Poison dari Dior, menurut Foster.
Sampai saat ini kita masih sangat mudah menemukan wewangian beraroma mawar dengan keharuman yang berbeda-beda. Dari yang sangat klasik, hingga yang modern karena banyaknya pengembangan aroma baru.
“Wangi mawar merupakan aroma nostalgia yang kerap memunculkan gambaran klasik,” jelasnya. "Yardley London English Rose Eau de Toilet adalah contoh klasik dari wewangian mawar yang membawa kita kembali ke masa lalu."
Baca juga: 6 Pilihan Aroma Wangi yang Bisa Membuat Kita Lebih Rileks
Saat ini wangi kayu, terutama oud atau gaharu menjadi populer kembali. Sementara kayu cendana juga disukai karena wanginya yang eksotis.
“Aroma kayu bisa dianggap lebih kompleks dan eksotis, yang sering dikaitkan dengan kedewasaan,” katanya. "Rive Gauche dari YSL terkenal dengan aroma bunga, kayu, dengan base notes kayu cendana dan oak moss."