Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Laki-laki Bisa Cepat Move On Setelah Putus

Kompas.com - 02/04/2024, 18:16 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Putus cinta dapat menyebabkan kesedihan yang hebat. Namun, setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk bisa move on dari hubungan sebelumnya.

Banyak orang mengatakan bahwa laki-laki cenderung lebih cepat move on dibandingkan perempuan. Beberapa survei juga menunjukkan, laki-laki bisa cepat pulih dari putus cinta.

Namun, terlepas dari siapa yang lebih dulu move on dari suatu hubungan, perbedaan sebenarnya terletak pada bagaimana seseorang menangani gejolak emosi mereka ketika suatu hubungan berakhir.

Baca juga: 7 Alasan Sulit Move On dari Mantan Pacar

Mengapa laki-laki bisa cepat move on setelah putus?

Seorang terapis pernikahan dan keluarga, Paul Hokemeyer, PhD, mengungkapkan bahwa ada beberapa perbedaan biologis dan fisiologis antara laki-laki dan perempuan.

"Laki-laki masuk dan perempuan keluar," katanya seperti dikutip dari laman The Healthy, pada Selasa (2/4/2024).

Maksudnya, Hokemeyer menjelaskan, laki-laki memproses perpisahan secara internal melalui korteks prefrontal mereka, merasionalisasi rasa sakit mereka.

"Sebaliknya, perempuan keluar secara eksternal, mereka berbicara dengan sahabat mereka dan mencari bantuan dari luar. Melalui proses ini, mereka membiarkan sistem limbik mereka mengkalibrasi ulang dan mengintegrasikan pengalaman tersebut secara emosional, bukan secara intelektual," terangnya.

Periode pemrosesan emosional ini adalah salah satu alasan potensial bagi para peneliti, seperti dalam sebuah penelitian tahun 2015, yang menemukan bahwa laki-laki sebenarnya lebih lambat pulih sepenuhnya dari patah hati dibandingkan perempuan.

Bahkan, laki-laki mungkin tidak akan pernah benar-benar bisa melupakan kehilangan pasangan.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Ideal Untuk Move On?

Sementara itu, dikutip dari laman Your Tango, alasan mengapa laki-laki "terlihat" lebih cepat move on adalah karena ketika hubungan mereka hancur, hal itu menyebabkan kekosongan emosional yang besar.

Tidak seperti perempuan, banyak laki-laki umumnya tidak memiliki jaringan dukungan sosial yang dapat menguatkan mereka di saat-saat sulit dan sedih.

Laki-laki menganggap bahwa ketabahan, keteguhan hati, dan move on adalah pedoman mendasar dalam buku panduan mereka. Melanggar hal ini akan menyebabkan mereka menjadi target ejekan dan olok-olok yang serius dari lingkungan sekitar seperti teman-teman terdekat.

Karena laki-laki menyadari pilihan mereka terbatas, mereka pun harus bergerak cepat untuk menahan emosinya yang akan meledak dengan mengisi kekosongan yang diciptakan oleh kesedihan hubungan sebelumnya.

Tak jarang, hal itu membuat banyak laki-laki dengan cepat menemukan orang lain atau kekasih baru untuk menyembuhkan lukanya, dengan mengizinkannya melangkah kembali ke ruang yang nyaman dan dapat diterima sebagai laki-laki tangguh dan tidak berantakan.

Kecepatan seorang laki-laki berpindah dari perpisahan yang pahit ke keterikatan asmara yang baru berbanding lurus dengan rasa sakit yang ia rasakan. Semakin dalam rasa sakitnya, semakin cepat pula ia berhubungan dengan orang baru.

Baca juga: 9 Cara Move On dari Mantan Pacar

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com